TAGAR.id, Beijing, China - Partai yang berkuasa di China, 15 November 2022, menyerukan kepatuhan terhadap kebijakan garis keras "nolCOVID" dalam upaya nyata untuk memandu persepsi publik setelah pembatasan sedikit dilonggarkan di beberapa tempat.
People's Daily, surat kabar utama Partai Komunis China, mengatakan dalam tajuk rencana bahwa China harus "tegas menerapkan" kebijakan yang mewajibkan tes massal dan menempatkan jutaan orang dalam lockdown guna mengenyahkan virus corona dari negara berpenduduk 1,4 miliar itu, dan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Seruan disampaikan sementara China melaporkan 17.772 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya dan menerapkan sedikit perubahan pada karantina dan pembatasan antivirus lainnya yang diumumkan pekan lalu guna mengurangi biaya dan gangguan.
Seorang petugas memakai pakaian pelindung (APD) memandu orang untuk melakukan tes Covid-19 di Beijing, China 11 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)Beijing juga telah menutup beberapa tempat tes dalam beberapa hari ini, tetapi membuka kembali banyak tempat itu pada Selasa, 15 November 2022.
Walaupun jumlah kasus relatif rendah di kota berpenduduk lebih dari 21 juta, peningkatan baru-baru ini memaksa beberapa restoran dan bisnis lain tutup. Lockdown diberlakukan di desa-desa yang umumnya menampung pekerja kerah biru.
Presiden Xi Jinping berada di Indonesia untuk KTT G20 pekan ini setelah absen dari sebagian besar pertemuan global selama pandemi. Xi Senin bertemu Presiden AS, Joe Biden, di sela-sela pertemuan G20. Ia diperkirakan akan menghadiri KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik nanti di Bangkok. (ka/ab)/Associated Press/voaindonesia.com. []
