China Desak AS Berhenti Menyerang Beijing Soal Asal-usul Covid-19

China mengatakan penggunaan agen mata-mata, bukan ilmuwan, adalah "bukti kuat" upaya AS mempolitisasi asal-usul Covid-19
Ilustrasi: China mengadapi kritik internasional karena dinilai gagal bekerja sama penuh dalam investigasi asal-usul Covid-19 (Foto: dw.com/id)

Jakarta - China mengatakan penggunaan agen mata-mata, bukan ilmuwan, adalah "bukti kuat" upaya Amerika Serikat (AS) mempolitisasi asal-usul Covid-19. Laporan terbaru Jumat, 29 Oktober 2021, menjelaskan sedikit tentang bagaimana virus itu muncul.

China pada Minggu, 31 Oktober 2021, menyatakan, tinjauan intelijen Amerika Serikat (AS) tentang asal-usul Covid-19 sebagai hal yang "politis dan salah."

Kementerian Luar Negeri China di Beijing mendesak Washington, untuk "berhenti menyerang" negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Permintaan ini dikeluarkan hanya beberapa hari setelah Kantor Direktur Intelijen Nasional AS merilis versi lengkap dari temuannya tentang asal-usul virus corona.

Pernyataan itu mengatakan Beijing terus "menghambat penyelidikan global," dan menambahkan tanpa informasi baru, agen mata-mata tidak akan dapat menilai apakah virus itu muncul melalui penularan dari hewan ke manusia atau kebocoran laboratorium.

Lab WuhanInstitut Virologi, di Wuhan, China. (Foto: Tagar/AFP)

1. Tanggapan China atas laporan terbaru AS

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan: "Tidak peduli berapa kali laporan itu diterbitkan atau berapa banyak versi yang muncul, tidak akan mengubah fakta bahwa laporan ini, pada dasarnya, adalah laporan politik dan palsu, tanpa dasar ilmiah atau kredibilitas."

Wang menambahkan: "Studi asal-usul virus corona baru adalah masalah ilmiah yang serius dan kompleks, yang harus dan hanya dapat dilakukan oleh para ilmuwan global dalam kerja sama. Penggunaan badan intelijen untuk melacak asal-usul itu sendiri merupakan bukti politisasi.”

Dia mengklaim lebih dari 80 negara menentang politisasi penelusuran asal-usul. "Namun, AS tetap terobsesi dengan manipulasi politik dan penelusuran asal yang dipimpin intelijen dengan mengabaikan keadilan internasional."

Wang meminta Washington untuk "menghentikan semua pengkambinghitaman dan pengalihan kesalahan" dan sebagai gantinya "menciptakan kondisi yang memungkinkan bagi para ilmuwan di seluruh dunia untuk melakukan kerja sama penelusuran asal-usul virus corona."

keamanan wuhanPetugas keamanan berpakaian preman berdiri di luar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Wuhan sebelum tim WHO tiba untuk melakukan kunjungan di Wuhan, provinsi Hubei China tengah, Senin, 1 Februari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

2. Apa kesimpulan laporan terbaru AS?

Laporan intelejen AS yang diterbitkan pada Jumat, 29 Oktober 2021, mengatakan, kemungkinan virus berasal dari vektor alami dan dari kebocoran laboratorium, keduanya adalah hipotesis yang masuk akal. Tetapi dikatakan para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin atau apakah penilaian definitif dapat dibuat.

Apa yang disebut teori kebocoran laboratorium mengklaim virus itu menyebar dari laboratorium penelitian di Wuhan, pusat kota tempat penularan pertama kali dilaporkan.

Laporan tersebut menolak anggapan virus corona berasal dari senjata biologis, dengan mengatakan para pendukung teori ini "tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan" dan telah dituduh menyebarkan disinformasi.

Laporan itu mengatakan empat agen mata-mata AS dan badan multi-lembaga memiliki "keyakinan rendah" bahwa Covid-19 berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.

Tetapi satu lembaga mengatakan memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi manusia pertama kemungkinan besar adalah impak dari kecelakaan laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.

Laporan itu mengatakan badan-badan AS dan komunitas ilmiah global kekurangan "sampel klinis …. dari kasus Covid-19 paling awal" dan menyerukan China untuk menyediakan akses ke catatan dan sampel jaringan dari beberapa pasar di Wuhan.

ilus china coronaLaporan awal menunjukkan Covid-19 pertama kali menyebar dari pasar hewan Wuhan (Foto: dw.com/id)

3. China menolak penyelidikan baru

China telah menghadapi kritik internasional karena dinilai gagal bekerja sama lebih total dalam penyelidikan asal-usul Covid-19.

China berada di bawah tekanan kuat untuk mempertimbangkan penyelidikan baru tentang asal-usul pandemi, setelah kunjungan yang tertunda dan sangat dipolitisasi oleh tim pakar internasional Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) yang gagal menyimpulkan bagaimana virus itu pertama kali muncul.

Tetapi para pejabat China telah menolaknya, menepis klaim oleh Presiden AS Joe Biden bahwa China menahan "informasi penting" karena dimotivasi oleh politik.

Penyelidikan tentang asal-usul virus sebelumnya, yakni virus corona pemicu Sindrom Pernafasan Akut Parah atau SARS, yang muncul pada Desember 2002, awalnya menyalahkan musang palem Himalaya yang ditemukan di pasar hewan hidup di Guangdong, China, sebagai sumbernya.

Tetapi, 15 tahun kemudian, para peneliti bisa melacak kemungkinan sumber asli virusnya ke gua-gua kelelawar di provinsi Yunnan China [pkp/as (AFP, AP, Reuters)]/dw.com/id. []

Asal Usul Nama Virus Corona

China Tuduh Amerika Politisasi Asal Muasal Virus Corona

China Kecam Upaya AS Usut Asal Muasal Virus Corona

WHO Temukan Asal Usul Virus Corona Covid-19

Berita terkait
Bisakah Intelijen AS Identifikasi Asal-usul Covid-19?
Badan-badan intelijen AS mengatakan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah dapat mengidentifikasi asal-usul virus corona