China dan Rusia Minat Investasi di Ibu Kota Baru

China dan Rusia berminat menanam investasi di wilayah ibu kota baru di Kalimantan Timur, dua negara akan mengembangkan usaha dalam banyak sektor
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (tengah) didampingi Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun (kiri) berbincang dengan Direktur Utama Tsingshan Industry Group Xiang Guangda di sela-sela Forum Bisnis di Shanghai, Senin, 23 September 2019. (Foto: Tagar/ANTARA/M. Irfan Ilmie)

Shanghai - "China dan Rusia berminat melakukan investasi di wilayah ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur," ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, ketika ditemui di sela-sela forum bisnis yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Beijing di Shanghai, Senin, 23 September 2019.

"Banyak sekali negara yang berminat, karena hal itu kesempatan," kata dia. Menurut Enggartiasto, sudah banyak juga perusahaan asal China yang bertanya dan menghubungi langsung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) dan Kementerian Perindustrian.

"Masing-masing perusahaan tersebut masuk sesuai kepentingannya di bidang apa. Infrastruktur mereka sudah cukup kuat. Demikian pula dengan telekomunikasi, pelabuhan, listrik, banyak sekali yang bisa dikerjakan," kata Enggartiasto.

Di sela-sela menghadiri Forum Bisnis di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, Mendag juga bertemu dengan perwakilan industri otomotif setempat, Wuling, yang sudah berinvestasi di Indonesia.

"Wuling akan meningkatkan investasinya dan menyiapkan mobil listrik untuk kemudian diekspor," katanya, seperti dilansir "Antara".

Sebelumnya dalam pertemuan bilateral di Bangkok, Thailand, Mendag Enggartiasto mendapatkan pernyataan pemerintah Rusia yang ingin berinvestasi di Kalimantan. "Mereka juga akan membuat jalan kereta dari Kalteng ke Kalsel," kata dia.

Selain di bidang infrastruktur, kedua negara tersebut juga tertarik berinvestasi di bidang industri dan pariwisata.

"Di Kaltim ada Derawan. Kalau dulu orang mengatakan jauh, nanti akan dekat dengan ibu kota. Mereka akan mempersiapkan segala fasilitas infrastruktur, hotel, restoran, dan 'resort'," ujar Mendag lagi.

Demikian juga dengan bisnis kuliner, menurut Mendag, akan menjanjikan di wilayah ibu kota baru tersebut.

Dalam Forum Bisnis di Shanghai, Mendag didampingi Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun, dan Konsul Jenderal RI untuk Shanghai, Deny Wachyudi Kurnia, bertemu dengan D‏irektur Utama Tsingshan Industry Grup Xiang Guangda.

Menurut Mendag, mereka diberikan informasi potensi pasar, seperti apa, ekspor ke mana saja. Mereka sudah lama beroperasi di Morowali dengan investasi yang besar sekali dan akan segera ekspansi terus nikelnya. Dia menyerap tenaga kerja kita 30.000 orang atau lebih besar daripada jumlah penduduk di lokasi industrinya di Morowali, sedangkan tenaga kerja dari China sangat sedikit. "Nikel yang mereka olah bisa jadi bahan baku stainless steel, konstruksi, dan baterai," kata Enggar.

Sementara itu, Wakil Kepala BI Perwakilan Beijing, Muchamad Agung Hastowo, mengatakan Pulau Kalimantan mengalami pertumbuhan ekonomi positif yang dipicu oleh pengembangan proyek infrastruktur untuk ibu kota Indonesia yang baru.

"Saat ini ekonomi Kalimantan tumbuh pada kisaran 5,6 persen. Kami meyakini prospek perekonomian Kalimantan akan semakin tinggi dengan adanya Ibu Kota Indonesia yang baru di sana," ujarnya. []

Berita terkait
Pengamat Ekonomi: Pindah Ibu Kota Bisa Menarik Investor
Pemindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kertanegara, akan berpengaruh pada Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur.
Investor Asing Mulai Lirik Program Satu Juta Rumah
Program Satu Juta Rumah Kementerian PUPR mulai dilirik sejumlah investor asing dari luar negeri untuk berinvestasi.
Demo 22 Mei 2019 Tidak Ganggu Investasi Nasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meyakini aksi demo 22 Mei 2019 tidak akan berdampak terhadap investasi.
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.