China Ancam Pembalasan Atas Penjualan Senjata AS ke Taiwan

Pemerintah China mengancam akan melakukan pembalasan yang sah dan perlu atas penjualan sejumlah rudal AS kepada Taiwan
Bendera nasional AS dan China berkibar di depan sebuah hotel internasional di Beijing pada 4 Februari 2010. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Pemerintah China mengancam akan melakukan pembalasan yang sah dan perlu atas penjualan sejumlah rudal Amerika Serikat (AS) bernilai 1 miliar dolar AS ke Taiwan. Pernyataan ini dikeluarkan Beijing 22 Oktober 2020.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya menyetujui penjualan 135 rudal udara-ke-darat ke Taiwan dalam langkah yang menurut Kementerian Pertahanan Taiwan akan membangun kemampuan tempurnya, sebagaimana dilansir dari AFP, 21 Oktober 2020.

Taiwan yang demokratis dan memerintah sendiri terus-menerus hidup di bawah ancaman invasi Beijing yang otoriter. Pimpinan China memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan berjanji suatu hari kelak akan merebut pulau itu, dengan kekerasan jika perlu.

Kementerian Luar Negeri China, 22 Oktober 2020, menuduh AS melanggar perjanjian yang ditandatangani oleh Beijing dan Washington pada 1970-an yang mengukuhkan hubungan diplomatik antara kedua pemerintah.

“Penjualan itu mengirim sinyal yang sangat keliru ke pasukan separatis yang memperjuangkan kemerdekaan Taiwan, dan merusak secara serius hubungan China-AS," kata juru bicara kementerian itu, Zhao Lijian, pada konferensi pers reguler. Zhao mengatakan China akan "membuat tanggapan yang sah dan perlu tergantung pada perkembangan situasi.”

Beijing telah meningkatkan tekanan diplomatik dan militer terhadap Taiwan sejak keterpilihan Presiden Tsai Ing-wen pada 2016. Tsai memandang pulau itu sebagai negara berdaulat de facto dan bukan bagian dari "Satu China."

Jet-jet tempur dan pembom China telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan dengan frekuensi yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, sementara film-film propaganda yang menunjukkan serangan simulasi di wilayah seperti Taiwan banyak beredar.

China juga telah melancarkan rangkaian usaha diplomatik untuk menarik dukungan sekutu-sekutu resmi Taiwan. Saat ini Taiwan memiliki hubungan diplomatik hanya dengan 15 negara.

Tiga pemerintahan AS sebelumnya bersikap hati-hati dalam menjalin kesepakatan besar terkait senjata dengan Taipei karena khawatir menimbulkan kemarahan Beijing. (ab/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Diplomasi China Dorong Asia Tenggara Lawan Amerika Serikat
Melalui rangkaian diplomasi dengan kunjungan menteri China mendorong negara-negara di Asia Tenggara untuk melawan Amerika Serikat
Taiwan Bertekad Tidak Akan Mundur Hadapi Intimidasi China
Aksi-aksi China terhadap Taiwan disebut oleh Presiden Taiwan bahwa negaranya bertekad tidak akan mundur menghadapi intimidasari China