China Ada 23 Kasus Baru Covid-19, 16 di Xinjiang

China melaporkan penambahan 22 kasus baru virus corona Covid-19, 17 diantaranya ditemukan di Xinjiang.
Tiongkok mengumumkan penambahan 22 kasus baru Covid-19, 17 diantaranya ditemukan di Xinjiang, kawasan China bagian barat. (Foto: File REUTERS/Thomas Peter).

Shanghai - China melaporkan penambahan 22 kasus baru virus corona Covid-19 pada, Jumat, 17 Juli, naik dari hari sebelumnya yang sebanyak 10. Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, dari jumlah tersebut, 17 kasus ditemukan di wilayah barat jauh Xinjiang.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Sabtu, 18 Juli 2020, Komisi Kesehatan menyebutkan enam lainnya merupakan kasus penularan dari luar. Dilaporkan bahwa 14 pasien baru merupakan tanpa gejala, naik dari hari sebelumnya yang mencapai 5 orang.

Baca Juga: Covid-19 Gelombang 2, Negara Mana Paling Berisiko? 

Reuters melaporkan Urumqi, ibukota Xinjiang, wilayah barat Tiongkok meluncurkan rencana tanggap darurat setelah adanya laporan 17 kasus baru pada Jumat.

Situasi epidemi viru corona Covid-19 pada umumnya dapat dikendalikan.

Pemerintah daerah dalam akun resmi Weibo, Sabtu, menyebutkan bahwa semua infeksi baru ini dan kasus orang tanpa gejala (OTG) yang dilaporkan di daerah otonom ada di Urumqi. Xinjiang yang menjadi tempat tinggal etnis minoritas, Uighur sejauh ini relatif rendah tingkat penularan Covid-19.

Namun pada 17 Juli 2020, Xinjiang melaporkan ada 17 kasus baru, ditambah 11 kasus orang tanpa gejala. Menurut Komisi Kesehatan Nasional setempat sebanyak 269 orang berada di bawah pengawasan medis.

Uighur di kamp yang dibuat ChinaPenghuni kamp pelatihan pendidikan vokasi kota Hotan menari saat kunjungan wartawan dan pejabat di Hotan, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina, Sabtu, 5 Januari 2019. Kunjungan ini diorganisasi oleh pemerintah Cina pasca kabar tindakan pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur. (REUTERS/Ben Blanchard)

Stasiun televisi CCTV melaporkan, rencana tanggap darurat ini untuk menganalisa kasus yang dikonfirmasi dan infeksi tanpa gejala. Ditambahkan bahwa pemerintah akan melakukan penyelidikan epidemiologi untuk melacak sumber infeksi untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.

"Situasi epidemi pada umumnya dapat dikendalikan," kata Rui Baoling, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Urumqi kepada media pemerintah.

Langkah-langkah pengendalian epidemi di kota itu telah menyebabkan pembatalan lebih dari 600 penerbangan terjadwal di Bandara Internasional Urumqi Diwopu. Data yang dirilis konsultan penerbangan, Variflight menyebutkan angka itu lebih dari 80% dari total penerbangan harian. Urumqi juga membatalkan layanan kereta bawah tanah sejak Kamis malam.

Termasuk 16 kasus di Urumqi, Cina melaporkan 22 kasus virus corona baru di daratan untuk 17 Juli, naik dari 10 kasus sehari sebelumnya, otoritas kesehatan mengatakan pada hari Sabtu. Enam lainnya adalah kasus impor.

Baca Juga: Nasib Warga Uighur Pasca Virus Corona Masuk Xinjiang

Channel News Asia melaporkan, hingga Jumat, China daratan mencatat 83.644 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Jumlah korban meninggal tak ada penambahan, tetap pada 4.634 orang. []

Berita terkait
China Sebut Kasus Baru Covid-19 Berasal dari Eropa
Penelitian awal yang dilakukan pemerintah China menunjukkan virus corona Covid-19 merupakan jenis strain Eropa.
Covid-19 Kanada Lampaui Jumlah Kasus di China
Setelah Amerika Serikat jadi episentrum Covid-19 di Amerika Utara, kini giliran Kanada yang melampaui jumlah kasus Covid-19 di China
Investasi China di AS Anjlok Selama Pandemi Covid-19
Investasi China di Amerika Serikat turun ke level terendah sejak 2009 di tengah pandemi Covid-19 dan ketegangan bilateral.
0
Rapid Test Covid-19 di Jerman Akan Dikenakan Biaya
Jerman akan mulai menarik bayaran untuk tes rapid Covid-19 yang sebelumnya gratis, kelompok yang rentan akan dikecualikan dari biaya tes