Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menceritakan, vaksin Covid-19 yang datang perdana Minggu 6 Desember 2020, sebagai hasil diplomasi yang baik antara Indonesia dan China.
Pada saat kita pertama kali di bulan Maret itu masuk dalam pandemi Covid-19, itu langsung dilakukan pembicaraan dengan Sinovac dan dengan beberapa produsen vaksin.
Menurut Airlangga, sejak kasus pertama virus corona di Indonesia diumumkan pada bulan Maret lalu, pemerintah sibuk mencari produsen vaksin Covid-19.
"Pada saat kita pertama kali di bulan Maret itu masuk dalam pandemi Covid-19, itu langsung dilakukan pembicaraan dengan Sinovac dan dengan beberapa produsen vaksin yang pada waktu itu sudah muncul," kata menko Airlangga, Rabu, 9 Desember 2020.
Komunikasi intens yang terus dilakukan Indonesia dengan pemerintah RRT membuahkan hasil. Sejak awal Indonesia masuk satu dari lima negara yang diprioritaskan China untuk mendapatkan akses perdana pengiriman vaksin.
"Tentukan karena pembelian ini adalah banyak negara yang meminta, Indonesia satu dari lima negara yang juga mendapatkan kesempatan untuk clinical trial yang fase ke-3, dan juga sekaligus diberi kesempatan untuk mendapatkan akses yang pertama," sebut Airlangga.
Baca juga:
- Menko Airlangga: 38 Proyek Strategis Nasional Digarap 2021
- Menko Airlangga: 5,9 Juta Orang Sudah Terima Kartu Prakerja
Menko Airlangga menjelaskan, 1,2 juta vaksin Covid-19 yang tiba tersebut merupakan vaksin jadi yang bisa langsung diberikan. Tetapi pemerintah memastikan, sebelum melakukan penyuntikan vaksin harus menunggu izin penggunaan dari BPOM dan fatwa dari MUI terlebih dahulu. []