Cek Poin Rapid Test Dipindah ke Pelabuhan Bali

Satpol PP Bali mengatakan pemindahan cek poin ke Pelabuhan Gilimanuk karena adanya calo rapid test di Terminal Sri Tanjung, Ketapang, Banyuwangi.
Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Dharmadi. (Foto: Pemprov Bali/Tagar)

Denpasar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan pemindahan cek poin rapid test ke dari Terminal Sri Tanjung Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali. Pemindahan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi adanya calo rapid test berkeliaran di Terminal Sri Tanjung Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Kepala Satpol PP Bali Dewa Nyoman Dharmadi mengatakan pihaknya mengapresiasi pemindahan cek poin rapid test dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Alasannya dengan pemindahan tersebut, bisa menghindari risiko intimidasi dari calo tidak bertanggung jawab di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi.

Ada yang mengaku calo rapid test kepada mereka, sehingga menimbulkan kekisruhan baru

"Pemindahan cek point ini akan mengurangi risiko intimidasi dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab di Sri Tanjung," ujar Rai Darmadi saat dikonfirmasi, Senin, 22 Juni 2020.

Darmadi mengaku sangat menyayangkan adanya pihak tak bertanggung jawab di cek poin Terminal Sri Tanjung yang mengaku-aku calo rapid test.

“Ada yang mengaku calo rapid test kepada mereka, sehingga menimbulkan kekisruhan baru," ujarnya.

Padahal, kata Darmadi, persyaratan rapid test untuk masuk ke Bali bisa dilakukan secara mandiri oleh para pelaku perjalanan di tempat asalnya. Hal itu dirasa akan makin efektif dan memudahkan kerja para petugas.

Selama ini, menurutnya banyak kendala dihadapi petugas terkait penerapan aturan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) harus menyertakan rapid test jika ingin masuk ke Bali. Kebijakan tersebut memunculkan protes dari sopir logistik yang hendak ke Bali.

Menyikapi hal tersebut, Satpol PP Provinsi Bali bersinergi dengan unsur pecalang dan relawan dalam melaksanakan tugas dan pemantauan penumpang yang menuju Bali di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi agar sesuai aturan.

Selama masa pemantauan tersebut, ia mengaku pihak gugus tugas memang mengalami kesulitan dalam memastikan pelaksanaan rapid test bagi PPDN yang didominasi oleh sopir angkutan logistik ke Bali.

“Memang terjadi penumpukan terutama di Terminal Sri Tanjung. Jumlah sopir dan penumpang yang harus dicek sangat banyak sementara petugas di sana jumlahnya terbatas,” kata dia.

Bahkan, tambah Darmadi, di jam-jam tertentu yaitu sekitar pukul 02.00–06.00 waktu setempat adalah puncak penumpukan terjadi.

“Di sinilah kondisi yang benar-benar menguras energi. Benar-benar melelahkan secara psikologis maupun biologis” tutur dia.

Pada jam-jam tersebut umumnya mengharuskan para petugas beristirahat, sementara jumlah pelaku perjalanan sangat banyak. Tidak terbayangkan lelahnya. 

Belum lagi, lanjut Darmadi, para petugas harus melayani keluhan para pelaku perjalanan merasa belum puas dengan pelayanan atau lelah mengantre.

“Harusnya ini juga dimengerti oleh PPDN karena jumlah petugas yang melaksanakan pengecekan rapid test terbatas, semua harus bisa bersabar,” ucap Darmadi. []

Berita terkait
Bertambah, Dua Pasien Covid-19 di Banyuwangi Sembuh
Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi dengan bertambahnya dua pasien dinyatakan sembuh, dengan demikian total sudah tujuh dinyatakan sembuh.
4 ABK Penyeberangan Banyuwangi-Bali Positif Covid-19
Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi mencatat per hari Sabtu, 13 Juni 2020 terdapat 7 kasus baru virus yang berawal dari Wuhan, China ini.
ASDP Ketapang Setop Penjualan Tiket Penumpang
PT ASDP Ketapang Banyuwangi juga menonaktifkan penjualan tiket online Ferizy bagi penumpang. Penyeberangan Ketapang hanya untuk kendaraan logistik.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.