Cegah Radikalisme Kampus, Khotbah di Musala USU Diawasi

Cegah radikalisme kampus, khotbah di musala USU diawasi. Tak ingin kejadian seperti di Universitas Riau.
Cegah Radikalisme Kampus, Khotbah di Musala USU Diawasi | Universitas Sumatera Utara. (Foto: Istimewa)

Medan, (Tagar 5/6/2018) - Rektor Universitas Sumatera Utara hingga Senin terus melakukan pengawasan ekstra ketat terhadap aktivitas mahasiswa agar tidak melakukan gerakan radikalisme atau teror yang merugikan perguruan tinggi negeri itu.

"Universitas Sumatera Utara secara internal dan kelembagaan pendidikan tetap memantau apa yang dilakukan mahasiwa tersebut," kata Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Runtung Sitepu usai acara berbuka puasa dan silaturahmi civitas academica di kampus USU, Medan, Senin malam (4/6).

USU, menurut dia, sejak 1997 telah memberlakukan pengawasan yang cukup ketat terhadap mahasiswa. Perguruan tinggi ini mengeluarkan pengumuman bahwa pada pukul 21.00 Wib tidak ada lagi kegiatan mahasiswa di kampus.

"Kampus harus kosong dari berbagai aktivitas mahasiswa sehingga petugas keamanan (satpam) USU dapat dengan mudah mengawasi hal-hal yang tidak diingini yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab," ujar Runtung.

Ia mengatakan bahwa pengawasan secara internal di lingkungan USU mencegah mahasiswa berbuat ke arah radikal atau kemungkinan aksi teror yang dapat merugikan negara.

Bahkan, karena saling ketatnya, kegiatan ceramah atau khotbah yang dilakukan di musala USU juga diawasi agar tidak sampai mengarah ke arah radikalisme maupun provokasi.

"Hal itu terpaksa dilakukan civitas academica USU agar tidak ada radikalisme di kalangan mahasiswa yang selama ini dilarang pemerintah maupun Kemenristekdikti," ucap mantan Dekan Fakultas Hukum USU itu.

Runtung berharap tidak ada mahasiswa USU yang terpengaruh radikalisme sesat dan dapat merugikan nama baik perguruan tinggi negeri (PTN) tertua di luar Pulau Jawa itu.

Civitas academica USU tidak ingin terjadi peristiwa seperti di kampus Universitas Riau, Pekanbaru.

"Jadi, seluruh mahasiswa USU diharapkan dapat menimba ilmu pengetahuan dengan baik, sukses, lancar, dan jangan sampai terpengaruh radikalisme yang dilarang negara," kata Rektor USU itu.

Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris dan menyita sejumlah barang yang diduga bom dari kampus Universitas Riau (Unri), Kota Pekanbaru, Sabtu (2/6).

Ketiganya adalah alumni Universitas Riau pada tahun 2002, 2004, dan 2005. Mereka berinisial Z, B, dan K.

Terduga Z disebut alumnus Jurusan Pariwisata, sedangkan inisial B dan K adalah alumni Jurusan Komunikasi dan Administasi Negara FISIP Unri. (ant/af)

Berita terkait
0
Soal LPJ Penyelenggaraan Formula E, Ruhut: Anies Kok Dipercaya
Secara terang-terangan Ruhut mengungkapkan, sikap itu merupakan tabiat Anies Baswedan dalam berpolitik.