Cegah Covid-19, PKS Harap Tak Ada Lagi Kesembronoan

Anggota Komisi I DPR dari PKS Sukamta meminta pemerintah memperketat seluruh pintu masuk ke wilayah Indonesia untuk memperkecil penyebaran corona.
Anggota DPR RI Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sukamta saat dialog dengan awak media di Kota Yogyakarta pada Sabtu 8 Februari 2020. (Foto: Tagar/Hidayat)

Jakarta - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sukamta meminta pemerintah tidak lagi sembrono, kemudian memperketat seluruh pintu masuk ke wilayah Indonesia, demi mencegah meluasnya Covid-19 atau virus corona jenis baru ke Tanah Air. 

Tidak hanya di bandara yang Sukamta harapkan, melainkan seluruh pintu masuk di perbatasan darat dan pelabuhan-pelabuhan pun harus diperketat.

Selain itu, dirinya juga menginginkan agar protokol penanganan Covid-19 di setiap pintu masuk wilayah Indonesia harus benar-benar dilakukan secara disiplin.

Baca juga:  PKS: Jokowi Terlalu Anggap Enteng Corona

Saya berharap kesembronoan ini bisa diusut dan ditindak dengan tegas

"Wilayah perbatasan sangat luas, ada banyak pintu masuk ke Indonesia termasuk melalui pelabuhan. Kesembronoan pihak otoritas pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk mengizinkan MV. Columbus yang membawa 1.044 wisatawan dari berbagai negara tidak boleh diulangi lagi," katanya kepada Tagar, Kamis, 19 Maret 2020.

Menurut informasi yang didapati Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Politik Hukum dan Keamanan ini, sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada para wisatawan oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Emas selama 4 jam di atas kapal, namun dinyatakan penumpang tidak ada yang terkait Covid-19.

"Selama 4 jam terhadap 1.044 wisatawan dan dinyatakan tidak ada penumpang yang terjangkit Covid-19, ini kan konyol banget," ujarnya.

Tak lama, ternyata salah seorang penumpang kapal itu dinyatakan masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Lantas, dia menegaskan agar diberikan sanksi tegas kepada petugas yang ceroboh.

Baca juga: Mardani: Angka Corona Turun Jika Jokowi Terapkan Slowdown

"Baru kemudian terungkap ada 1 penumpang kapal tersebut yang masuk kategori PDP Covid-19 dan sekarang dirawat di RS Kariadi. Saya berharap kesembronoan ini bisa diusut dan ditindak dengan tegas," kata dia.

Kendati demikian, Sukamta mengapresiasi kebijakan Kementerian Luar Negeri untuk menunda penerbitan visa bagi warga negara asing (WNA) pendatang selama satu bulan.

Selain itu, dia juga memuji langkah pemerintah yang melarang seluruh pendatang, yang dalam 14 hari terakhir mengunjungi Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, dan Inggris, untuk masuk dan singgah ke Indonesia sebagai tindakan penanggulangan penyebaran wabah virus corona.

"Dalam kondisi pandemi Covid-19 yang masih meluas, langkah pemerintah menutup akses masuk WNA ke Indonesia sangat diperlukan melindungi masyarakat di Indonesia. Saya yakin semua pihak (negara lain) akan memahami kebijakan ini, karena banyak negara juga melakukan hal yang sama dalam upaya pengendalian penyebaran virus ini," ucap politisi PKS. []

Berita terkait
PKS Anggap Penanganan Pasien Corona Amburadul
Politikus PKS Sukamta menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum bisa menangani para pasien virus corona (Covid-19) secara baik.
PKS Sarankan Jokowi Lockdown Parsial Daerah Covid-19
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mendorong agar Pemerintah Jokowi-Maruf melakukan lockdown parsial terkait Covid-19.
Doa PKS untuk Wabah Corona Covid-19 di Indonesia
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman meminta kepada seluruh anggota dan pejabat doa terkait virus corona (Covid-19).