Cegah Corona, Ribuan TPQ di Semarang Ikut Diliburkan

Libur TPQ di Semarang karena pandemi virus corona mulai 16-28 Maret 2020. Tapi bisa diperpanjang dengan melihat kondisi yang ada.
Murid di taman pendidikan Alquran (TPQ) di Kota Semarang. Ribuan TPQ di Semarang meliburkan santrinya untuk mencegah penularan virus corona. (Foto: Tagar/Sigit Aulia Firdaus)

Semarang - Antisipasi penyebaran virus vorona atau Covid-19 bukan hanya dilakukan di lingkungan pendidikan formal. Taman pendidikan Alquran (TPQ) di Kota Semarang juga ikut melaksanakan imbauan pemerintah tersebut.

Penting bagi semua untuk menjaga kesehatan secara individu.

Imbauan tersebut tertuang dalam surat edaran kepada kepala TPQ se-Kota Semarang bernomor 009/BADKO TPQ Smg/III/2020. Edaran itu memuat kebijakan meniadakan sementara kegiatan belajar mengajar tatap muka bagi siswa-siswi TPQ.

"Imbauan tersebut menindaklanjuti dan mendukung imbauan Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang perihal antisipasi Covid-19. Kami menindaklanjutinya secara tertulis sudah dimulai sejak 16-28 Maret 2020, tentunya nanti bisa diperpanjang kalau tidak memungkinkan kondisinya," kata Ketua Badko TPQ Kota Semarang Bahrul Fawaid, Rabu, 25 Maret 2020.

Pihaknya memastikan imbauan tersebut bersifat dinamis dengan menyesuaikan informasi dari pemerintah dan kondisi di lapangan. Fawaid meminta TPQ bisa mencari alternatif model pembelajaran selama proses kegiatan belajar mengajar tatap muka ditiadakan, misalnya pembelajaran daring.

"Kami juga menghimbau agara siswa-siswi, pengurus TPQ juga menjaga kesehatan baik diri, keluarga dan lingkungan. Serta menghindari dulu kegiatan yang melibatkan orang banyak," katanya.

Wakil Ketua III Badko TPQ Kota Semarang Joko Susanto menambahkan jumlah TPQ di Kota Semarang 1.168 TPQ, dengan 5.044 ustad dan 65.249 santri

"Penting bagi semua untuk menjaga kesehatan secara individu. Hal itu juga mendorong kemajuan SDM di bidang pendidikan," katanya.

Joko menyarankan semua pihak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing. Perilaku itu akan menjadi contoh bagi anak-anaknya.

"Seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya," ucap dia. []

Baca juga: 

Berita terkait
MUI Jateng: Salat Jumat Diganti Salat Zuhur di Rumah
Demi mencegah meluasnya virus corona, MUI Jawa Tengah meminta salat Jumat besok diganti salat Zuhur.
Rumah Isolasi Corona Senilai Tiga Miliar di Semarang
Rumah dinas Wali Kota Semarang disulap menjadi rumah isolasi PDP kasus virus corona.
Libur Corona, 6 Pelajar di Kudus Tepergok Nongkrong
Enam pelajar malah asyik nongkrong di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus. Alhasil mereka dibina petugas Satpol PP.