Catatan Luhut Pandjaitan, Data Covid-19 Pusat dan Daerah Tak Sesuai

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan catat ada ketidaksinkronan data terkait Covid-19 antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan catat ada ketidaksinkronan data terkait Covid-19 antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (foto: facebook/@luhut.binsarpandjaitan).

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut (Menkomarinves) Binsar Pandjaitan mengaku belum lama ini telah melakukan rapat koordinasi bersama jajaran Kementerian Kesehatan, Tim Gugus Tugas Covid-19, dan Grup Telkom.

Pertemuan itu, kata dia, dilakukan untuk mengintegrasikan sistem manajemen informasi terkait data penanganan pandemi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang hingga kini tidak sinkron.

Sehingga kita bisa memperkirakan pabrik obat apa saja yang perlu kita bangun untuk persediaan obat di dalam negeri.

Luhut pun mengaku, semenjak dirinya ditugasi oleh Presiden Jokowi untuk membantu penanganan wabah menular di sembilan provinsi RI, ia menemukan banyak fakta dan temuan yang harus segera ditindaklanjuti, agar penanganan pandemi bisa dilaksanakan secara lebih maksimal. 

Baca juga: US IDFC Temui Luhut Bahas Sovereign Wealth Fund

"Saya melihat masih banyak yang perlu dibenahi dari sistem manajemen kesehatan di Indonesia, terutama terkait manajemen data," kata Luhut Pandjaitan dilihat dari akun Facebook @luhut.binsarpandjaitan, Kamis, 5 November 2020.

Permasalah yang Luhut soroti, ada di proses input data hasil laboratorium ke sistem informasi, pemanfaatan data penanganan Covid-19 di daerah, serta integrasi berbagai aplikasi terkait Covid-19 yang sudah berhasil dikembangkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. 

"Fragmentasi sistem informasi manajemen data yang tidak saling terintegrasi inilah yang menyebabkan ketidaksesuaian data antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," ucap Wakil Komite Kebijakan Penanganan Pengendalian Covid-19 ini.

Baca juga: Menko Luhut: Indonesia Harus Manfaatkan Trend Green Product

Oleh karena itu ia meminta Grup Telkom bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk mengecek beberapa perbaikan manajemen data, termasuk di dalamnya perbaikan data New All Records (NAR) hasil laboratorium orang yang dites PCR. Sebab, ke depannya, big data yang akan dibangun pemerintah akan dimanfaatkan untuk perbaikan manajemen data pasien.

"Saya kira perbaikan data NAR harus dilakukan segera karena nantinya berhubungan erat dengan upaya surveilans dan vaksin yang akan segera kita lakukan, dengan begitu kita dapat melihat data berbagai jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia, riwayat kesehatan pasien, rekam medis, sampai kebutuhan obat pasien. Sehingga kita bisa memperkirakan pabrik obat apa saja yang perlu kita bangun untuk persediaan obat di dalam negeri," kata Luhut Pandjaitan. []

Berita terkait
Menko Luhut Targetkan 600 Hektare Mangrove dalam 4 Tahun
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan menargetkan penanaman mangrove seluas 600 hektare dalam 4 tahun kedepan.
Menko Luhut: 3 Strategi Penanganan Covid-19 Telah Ditentukan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, ada tiga strategi yang telah ditentukan dalam penanganan pendemi covid-19.
Luhut: Dalam Pembahasan Cipta Kerja Semua Diajak Ngomong
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan UU Cipta Kerja tidak dikerjakan secara buru-buru tetapi inisiasinya telah dilakukan sejak 2015.