Jakarta - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menilai adanya sederet rencana besar yang menimbulkan pertanyaan publik soal kepulangan Rizieq Shihab ke tanah air. Menurutnya, ada dua sisi yang bisa dianalisis yaitu sikap pemerintah dan blunder Rizieq Shihab.
Ade Armando menyebut beberapa kerumunan massa yang terjadi sejak kepulangan Rizieq Shihab, patut diduga ada rencana besar yang dipersiapkan pentolan FPI itu.
“Saya menduga dan percaya ini semua ada kekuatan yang mengorganisir dan sengaja melakukan mobilisasi. Ini tidak bisa dipandang kerumunan yang reflek terjadi karena kerinduan semata kepada Rizieq Shihab saja," kata Ade diwawancara Tagar TV, Rabu, 18 November 2020.
Ade menyebut Rizieq Shihab beserta para pendukungnya sengaja menunjukkan besarnya kelompok mereka.
"Jadi ini semacam show of forces (unjuk kekuatan) yang menunjukkan eksistensi mereka. Itu yang menyebabkan kekecewaan banyak orang karena Pemerintahan Jokowi seolah membiarkan saja," katanya.
Baca juga: Ade Armando: Kalau Rizieq Shihab Miskin, Minta ke Anies
Ad Armando menilai kerumunan massa yang terjadi sejak pulangnya Rizieq Shihab sebagai suatu fenomena yang biasa saja. Namun, hal itu juga menjadi blunder tersendiri bagi popularitas Rizieq Shihab.
"Maka apa yang terjadi dalam beberapa hari, seolah tidak pernah ada preseden sebelumnya. Jumlahnya memang besar, tapi ya biasa-biasa. Lalu diikuti pula acara kerumunan berikutnya, ini bisa dinilai publik dalam dua sisi. Kecewa pada pemerintah pusat yang seolah membiarkan, atau kecewa pada sikap pendukung Rizieq Shihab," katanya.
"Ini juga blunder, apa yang terjadi belakangan ini memunculkan antipati. Terutama, dari kalangan yang terdampak seperti kelas menengah ke atas. Apalagi mereka yang terganggu saat ke bandara waktu itu. Foto yang menampakkan kursi rusak, mencerminkan ketidakberadaban kelompok pendukung Rizieq," imbuh Ade.
Kekecewaan dan ketidaknyamanan masyarakat umum kepada Rizieq Shihab dan pendukungnya dinilai Ade Armando akiabt akumulasi sikap yang dipertontonkan kepada publik beberapa hari belakangan ini.
"Udah bikin kerumunan, merusak, menginjak tanaman, bikin macet, sombong mengabaikan protokol kesehatan, ditambah lagi mencaci dan menghina Nikita Mirzani. Ini semua, saya percaya menumbuhkan antipati, kesal, marah, atau ketidaknyaman terhadap apa yang dilakukan Rizieq dan kawan-kawan ini," pungkas Ade.[]