Catat! Ini Tanggal HMETD PT Allo Bank (BBHI) 2022

Lalu pada 12 Januari 2022, BBHI akan mendistribusikan HMETD kepada pemegang saham yang berhak.
Logo Allo Bank (Foto: Tagar/finansial.bisnis.com)

Jakarta - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) telah menjadwalkan recording date atau periode pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD Allo Bank pada 11 Januari 2022. Lalu pada 12 Januari 2022, BBHI akan mendistribusikan HMETD kepada pemegang saham yang berhak.

Sebelumnya pada 7 Januari 2022, BBHI telah melakukan cum date perdagangan saham dengan HMETD (cum-right) di pasar reguler dan pasar negosiasi. Pemodal yang memiliki saham BBHI hingga akhir perdagangan tanggal tersebut berhak mendapatkan HMETD III.

Sedangkan untuk di pasar tunai jatuh pada 11 Januari 2022. Ini berarti tanggal tersebut menjadi tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD. Lalu untuk periode ex right atau tanggal mulai perdagangan tanpa HMETD kan berlangsung hari ini atau 10 Januari 2022. Serta untuk periode di pasar tunai akan dimulai pada 12 Januari 2022.

Untuk periode pencatatan HMETD dan saham hasil pelaksanaan HMETD di BEI (Bursa Efek Indonesia adalah pada 13 Januari 2022. Hal ini berarti perdagangan right issue atau HMETD BBHI akan berlangsung sampai 19 Januari 2022 atau 5 hari kerja. Sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai tanggal tersebut, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sebelumnya Allo Bank mengumumkan bahwa akan melakukan HMETD dengan menerbitkan sebanyak 10,047 miliar saham. Hal ini menyebabkan total dana yang akan diraup dari aksi korporasi ini sebesar Rp4,802 triliun.

Untuk rasio HMETD Allo Bank sendiri adalah 100:86, yaitu setiap pemegang 100 saham BBHI berhak mendapatkan 86 HMETD BBHI dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.

Menurut penjelasan dari Manajemen Allo Bank, di mana setiap 1 HMETD akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Allo Bank sendiri sebelumnya bernama Bank Harda Internasional yang bergerak di bidang perbankan dan berdiri sejak 1993 di Jakarta.

Bank Allo sendiri merupakan bank berlisensi penuh yang menawarkan produk rekening pribadi, bisnis, dan rekening gabungan. Hal itu juga termasuk Paylater, InstantCash, tabungan dan deposito berjangka, e-wallet, Top Up, pembayaran, dan jasa transfer.

Allo Bank adalah perusahaan yang bergerak dibidang perbankan yang berdiri sejak 1993 dan berlokasi di Jakarta. Sebelumnya pada 21 Oktober 1992, bank ini bernama PT Bank Arta Griya lalu berubah menjadi PT Bank Harda Griya (Bank Harda) pada 18 Januari1993.

Selanjutnya pada 10 Desember 1996, berubah nama kembali menjadi PT Bank Harda Internasional (Bank BHI) dan selanjutnya berubah menjadi Bank Harda Internasional pada 12 Agustus 2015.

Setelahnya, perseroan ini diakuisisi oleh Mega Corp pada 2 November 2020 dengan nilai Rp308 miliar. Lalu pada bulan Juni 2021 PT Bank Harda Internasional Tbk resmi berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
Dear Milenial, Ini Istilah dan Kamus Saham Zaman Now
Selain itu, perkembangan teknologi yang semakin maju juga membuat investasi semakin mudah dilakukan kapan pun dan di mana pun.
Ingin Belajar Saham? Ini Ilmu 7% Membabi Buta ala Vier Abdul Jamal
Vier sendiri merupakan legenda pasar modal Indonesia. Ia membagikan ilmu ini langsung melalui channel YouTube resminya.
Withdraw Cuan Saham atau Gulung Modal? Begini Kata Vier Abdul Jamal
Kita harus tahu bahwa tujuan pertama kita masuk di market untuk trading hanyak satu, yakni profit.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.