Untuk Indonesia

Cara Pertamina Melawan Mafia dengan Kinerja Bukan Kata-kata

Fakta kemudian mencatat, Pertamina beberapa kali masuk dalam 500 Global Fortune sebagai pengakuan dunia atas transformasi di tubuh Pertamina.
Ilustrasi - Gedung Pertamina. (Foto: Tagar/Eksplorasi.id)

Oleh: Ferdinand Hutahaean*

Saya akan memulai artikel ini dengan mengutip kata bijak Sun Tzu yang berkata, 'Bahkan pedang terbaik sekalipun bila dicelupkan ke air garam maka ia akan berkarat pada waktunya. Kalimat ini mengandung makna yang luas bila direnungi'. 

Kalimat yang bisa bermakna bila Pertamina terus dicelupkan ke dalam citra buruk, maka ia akan terlihat buruk pada waktunya, dan akan kehilangan kepercayaan. Atau sebaliknya, bila Pertamina dicelupkan kepada citra opini positif, maka ia pun akan positif dan mendapat kepercayaan. 

Maka melawan mafia tak cukup hanya dengan keberanian, tapi juga harus dengan pemikiran. Gerakan senyap Pertamina pun bekerja dengan pemikiran

Maka sangat disayangkan jika ada pihak internal yang justru mencelupkan Pertamina ke dalam citra opini negatif, kotor dan penuh dengan ketidakbaikan.

Saat ini transformasi Pertamina terus melakukan perubahan sesuai tuntutan jaman. Tidak cukup hanya dengan transparansi, tapi membangun sebuah sistem yang mampu mencegah penyimpangan harus terus dilakukan dari setiap masa dan setiap pergantian kepemimpinan baik di internal Pertamina maupun kepemimpinan nasional, yang pasti dari tahun ke tahun Pertamina semakin baik.

Sejarah Pertamina diketahui publik secara terbuka sejak dulu. Bahkan Pertamina pernah identik dengan mafia migas. Bobrok, buruk dan semua serba maling, begitulah opini dan pandangan yang pernah menghinggapi Pertamina. 

Dan pada akhirnya upaya-upaya memperbaiki citra negatif ini terus dilakukan dengan melakukan banyak perubahan. Petral yang dituduh sebagai sarang mafia dibubarkan. Sistem pengadaan BBM dan minyak mentah diubah. Dari Hulu hingga Hilir semua berbenah dan berubah. 

Fakta kemudian mencatat, Pertamina beberapa kali masuk dalam 500 Global Fortune sebagai pengakuan dunia atas transformasi yang ada di dalam tubuh Pertamina.

Melawan mafia yang selama ini katanya bersarang di dalam Pertamina, tak bisa dengan kata-kata. Tak bisa juga dengan teriak-teriak belaka karena musuh kemudian akan mengetahui kemana kita melangkah dan strategi apa yang kita lakukan. 

Penjahat selalu bisa menyamai strategi penegak hukum, maka disitulah betapa perlunya gerakan penyergapan tanpa suara tapi dengan kinerja. Sun Tzu juga pernah berkata, 'Keberanian tanpa pemikiran sebelumnya, menyebabkan seorang pria bertarung secara membabi buta dan mati-matian seperti seekor sapi jantan yang gila. Lawan seperti itu, tidak boleh ditemui dengan kekuatan brutal, tetapi dapat dipancing ke dalam penyergapan dan dibunuh'. 

Maka melawan mafia tak cukup hanya dengan keberanian, tapi juga harus dengan pemikiran. Gerakan senyap Pertamina pun bekerja dengan pemikiran. Diantaranya membangun sistem dengan standar ISO termasuk SMAP/anti penyuapan, Wistle Blowing Sistem untuk pengawasan publik, Pertamina New Clean & AKHLAK atau Inovasi UO/AP untuk Dukung Tata Nilai serta Sistem Data Pajak Terintegrasi dengan Keuangan sehingga selalu termonitor dan taat pajak. 

Langkah ini membuat Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia yang diakui oleh dunia dan menjadi kebanggaan kita. Kita apresiasi manajemen dan seluruh pekerja di Pertamina yang terus lebih baik. 

Dan kita harus membangun Pertamina dengan kinerja, melawan mafia dengan strategi bukan dengan opini yang kemudian membuat Pertamina kehilangan kepercayaan karena kepercayaan itu sangat malah nilainya dan menjadi fondasi utama Pertamina diakui dunia.

Cinta Indonesia? Maka jangan rusak kepercayaan tentang Indonesia karena Pertamina itu adalah Indonesia, sama seperti kita juga Indonesia..!!

Dir. Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Jakarta, 09 Oktober 2020


Berita terkait
Ahok Kritik Pertamina, Ini Jawaban Kementerian BUMN
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi kritik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap Pertamina.
Polri, KPK, dan Kejagung Harus Tangkap Mafia Covid-19 di RS
Indonesia Police Watch (IPW) meminta Kepolisian RI (Polri), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung tangkap mafia Covid-19 di RS.
47 Pedemo Omnibus Law Cipta Kerja Reaktif Virus Corona
Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyampaikan pedemo Omnibus Law Cipta Kerja saat dites corona ada reaktif 47 orang.