Cara Menghitung Premi Asuransi Properti

Agar lebih jelas mengenai perhitungan asuransi properti, simak faktor penentu dan simulasinya berikut ini.
Ilustrasi (Foto: Tagar/Pexels)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam sebuah polis, menghitung asuransi seperti asuransi properti merupakan hal yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian mengenai harga asuransi properti dengan bangunan yang dimiliki.

Tidak main asal hitung, perhitungan ini juga didasari oleh beberapa faktor, dengan faktor utama adala premi, nilai pertanggungan, dan kondisi properti yang akan diasuransikan. 

Agar lebih jelas mengenai perhitungan asuransi properti, simak faktor penentu dan simulasinya berikut ini.

Perhitungan premi pada asuransi properti ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya.


1. Suku premi

Melansir riset yang dilakukan Lifepal, persentase premi asuransi properti tidak jauh berbeda dari ketetapan OJK yaitu antara 0,75-4,70 persen tergantung pada konstruksi bangunan dan zona wilayah pertanggungan (lokasi).


2. Intensitas properti dihuni

Intensitas properti dihuni menunjukkan seberapa sering pemilik rumah tinggal di rumah yang diasuransikan. Apabila rumah yang diasuransikan sering ditinggali, kemungkinan terjadi perampokan dan kerusakan lebih rendah dibandingkan yang jarang dihuni.


3. Lokasi dan keadaan lingkungan sekitar properti

Lokasi menentukan kemungkinan terjadinya bencana atau kerusuhan. Sementara itu, lingkungan juga mempengaruhi besar potensi terjadinya tindak kejahatan. Misalnya, rumah yang berada di kawasan kumuh bisa jadi dikenakan premi lebih tinggi dibandingkan rumah dengan kawasan aman.


4. Sejarah kejadian perampokan

Begitu juga dengan riwayat kejadian perampokan seseorang akan dinilai oleh pihak perusahaan asuransi. Calon properti tanggungan dengan sejarah perampokan biasanya akan dikenakan premi yang lebih tinggi atau pengecualian tertentu.


5. Nilai properti

Nilai properti tentu memengaruhi besaran uang pertanggungan yang nanti akan dibayarkan pihak penanggung. Oleh sebab itu, tentu premi disesuaikan dengan uang pertanggungan tersebut. Semakin tinggi nilai properti, maka semakin besar pula nominal premi yang dikenakan.


6. Sejarah banjir

Asuransi properti menjamin kerugian akibat banjir. Oleh sebab itu, sejarah kejadian banjir pada calon properti yang akan ditanggung menjadi pertimbangan dalam menentukan premi. Semakin sering sebuah properti terkena banjir atau properti berada di zona dekat banjir, tentu premi akan semakin besar.


7. Kualitas bangunan

Kualitas bangunan terdiri dari kualitas bahan, konstruksi, dan ketahanan bangunan terhadap gempa dan kebakaran. Tentunya properti yang memiliki material bagus dan bangunan yang kuat akan dikenakan premi yang lebih rendah


8. Jenis dan barang yang diasuransikan

Selain menjamin properti, asuransi properti tambahan juga bisa menjamin harta benda di dalamnya. Jenis harta benda tersebut bisa menjadi penentu nilai premi asuransi tersebut.


9. Nilai pertanggungan

Selain menggunakan faktor tersebut, perusahaan asuransi menghitung premi dari angka nilai pertanggungan. Nilai pertanggungan adalah biaya yang diperlukan untuk membangun kembali properti apabila terkena musibah.

Untuk menghitung premi, nilai pertanggungan ini tinggal dikalikan dengan suku premi. Suku premi adalah tingkat yang dipakai oleh perusahaan asuransi yang berbeda dengan perusahaan lain, biasanya dalam satuan persen.

Misalnya, harga rumah kita Rp400 juta (nilai bangunan dan isinya) dengan rate perusahaan asuransi sebesar 0,2180 persen. Untuk menghitungnya hanya perlu dikalikan. Dengan begitu, diperoleh harga premi yang harus dibayar yaitu:

Rp400 juta x 0,2180%=Rp1.090.000,-

Terlihat jelas bahwa premi yang kita bayar tidak terlalu besar jika dibandingkan harga atau nilai aset yang dimiliki. Karena itu, memiliki asuransi tentu sangat penting baik asuransi untuk aset maupun diri kita.[]


(Fiona Renatami)

Baca Juga:

Berita terkait
Manfaat Tabungan Mata Uang Asing
Anda dapat membuka tabungan mata uang asing di bank dengan pilihan mata uang asing yang beragam.
Peluang Bisnis Reseller dan Kelebihannya
Sistem jualan dengan cara menjadi reseller ini menjadi tren di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini.
BI Layani Penukaran Uang Rusak Secara Daring
Layanan penukaran uang rusak secara daring merupakan salah satu upaya BI dalam meningkatkan layanan kas kepada masyarakat.
0
Kenali 4 Risiko Membeli Properti dalam Tahap Pembangunan
Beli rumah yang masih tahap pembangunan memang cucok banget buat yang punya visi khusus untuk huniannya kelak.