Jakarta - Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia melalui perantara nyamuk tertentu. DBD bisa berakibat fatal jika tidak didiagnosis dan diobati dengan segera.
Bayi di bawah 12 bulan lebih mungkin mengembangkan kasus penyakit yang parah. Namun, sebelum ia berkembang menjadi sangat parah, kamu bisa menerapkan beberapa penanganan untuk mengatasi gejala DBD pada bayi.
Berikut cara penanganan gejala DBD pada Bayi sebagaimana dikutip Tagar dari Halodoc.
Segera temui dokter jika bayi mengalami demam dengan salah satu gejala ini.
- Demam atau suhu rendah (kurang dari 36°C)
- Kantuk, kurang energi, atau lekas marah.
- Ruam.
- Pendarahan yang tidak biasa (gusi, hidung, memar).
- Muntah (minimal 3 kali dalam 24 jam).
Gejala demam berdarah dapat dengan cepat menjadi parah dan membutuhkan perhatian medis segera atau rawat inap. Sementara itu, ada beberapa cara penanganan yang bisa dilakukan antara lain:
- Mengendalikan Demam: Berikan parasetamol dan selalu ikuti petunjuk label. Mandikan bayi dengan perlahan-lahan menggunakan air dingin.
- Berikan banyak cairan seperti air atau minuman dengan tambahan elektrolit. Dehidrasi terjadi ketika seseorang kehilangan terlalu banyak cairan tubuh karena demam, muntah, atau tidak minum cukup cairan.
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi dan segera cari perawatan jika bayi mengalami tanda-tanda dehidrasi. Tidak ada vaksin untuk mencegah demam berdarah []
Baca Juga: Dua Kasus DBD Kudus di Awal Tahun 2021