Cara Bank Indonesia Menaikkan Kelas UMKM Yogyakarta

Grebeg UMKM, program Bank Indonesia Perwakilan Yogyakarta, merupakan upaya menaikkan kelas UMKM di Kota Gudeg.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hilman Tisnawan memberikan sambutan saat launching Grebeg UMKM DIY, Kamis, 27 Agustus 2020. (Foto Tagar/dokumentasi BI Kantor Perwakilan DIY)

Yogyakarta - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Grebeg UMKM DIY sebagai cara menaikkan kelas para pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di provinsi tersebut. Grebeg UMKM yang sudah edisi keempat ini merupakan website yang dapat dijadikan ajang promosi produk premium UMKM DIY.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hilman Tisnawan menjelaskan UMKM telah lama menjadi penopang utama ekonomi DIY. Hasil Sensus Ekonomi 2016 menunjukkan bahwa 98,4 persen perusahaan di DIY merupakan UMK dan mampu menyerap 79 persen dari tenaga kerja di DIY.

Berdasarkan data dari SiBakul – Dinas Koperasi dan UMKM DIY, tercatat ada sebanyak 193.584 UMKM di DIY. Kontribusi UMKM DIY menyumbang pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 79,6 persen. "Mempertimbangkan peran strategis UMKM DIY dalam perekonomian DIY, kami bekerja sama dengan Pemerintah Daerah DIY, Dinas Koperasi dan UMKM DIY berinisiatif untuk menyelenggarakan Grebeg UMKM DIY," kata Hilman dalam siaran pers pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Dia mengakui event yang diinisiasi sejak 2017 ini telah memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi UMKM Mitra Binaan, Pemerintah Daerah maupun bagi masyarakat di DIY. Mempertimbangkan hal tersebut, Grebeg UMKM kemudian menjadi annually event yang dipersembahkan untuk pengembangan UMKM di DIY.

Dalam satu event ini terdiri dari rangkaian acara mulai dari Premium Expo UMKM DIY, Pelatihan /Pendampingan UMKM, Kurasi Produk UMKM, Coaching Clinic, Business Matching, Fashion Show, Penampilan Budaya dan lain-lain. "Melalui event ini, UMKM DIY yang potensial dapat terseleksi dan terdata dengan baik, sehingga dapat didorong untuk naik kelas menghasilkan produk premium yang berdaya saing dan mendukung sektor pariwisata dan ekspor DIY," jelasnya.

Grebeg UMKM DIY 2020 yang ke-4 kembali hadir dan diselenggarakan dengan konsep yang berbeda, lantaran menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Namun diharapkan Grebeg UMKM DIY tahun ini dapat tetap memberikan manfaat bagi semua pihak, terutama UMKM DIY. 

Melalui event ini, UMKM DIY yang potensial dapat terseleksi dan terdata dengan baik, sehingga dapat didorong untuk naik kelas menghasilkan produk premium yang berdaya saing dan mendukung sektor pariwisata dan ekspor DIY.

Produk premium UMKM DIY lolos kurasi dan rangkaian kegiatan ini akan ditampilkan secara virtual melalui website https//grebegumkmdiy.com dan YouTube Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY/ KPw BI DIY, yang dilaunching pada 27 Agustus 2020.

Pada kesempatan ini, KGPAA Paku Alam X, Wakil Gubernur DIY, melaunching website sekaligus membuka rangkaian acara Grebeg UMKM DIY yang ke-4. Rangkaian acara Grebeg UMKM DIY 2020 akan lebih lama dibandingkan Grebeg UMKM tahun-tahun sebelumnya. Grebeg UMKM DIY ke-4 ini diselenggarakan dalam periode bulan Juli – Oktober 2020.

Adapun rangkaian kegiatan Grebeg UMKM DIY 2020, antara lain; QRIS Class, Webinar Series, Bussiness Matching UMKM DIY, UMKM Premium Expo (online & offline), Fashion Show : Lirik Lurik and Jewelry Jogja, Pelatihan UMKM, Talkshow Bangga Buatan Indonesia.

Website https//grebegumkmdiy.com merupakan show case Produk Premium UMKM DIY, terutama yang lolos kurasi BI, dalam bentuk foto maupun video yang dilengkapi dengan informasi profile dan knowledge products UMKM.

"Harapannya, potential buyer baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang ingin memperoleh informasi produk premium DIY bisa memperolehnya melalui website ini. Semoga Grebeg UMKM DIY 2020 dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya UMKM DIY untuk meningkatkan usaha UMKM, kualitas produk dan akses pemasaran produk baik di dalam maupun ke luar negeri," kata Hilman. []

Berita terkait
Rezeki Nomplok Lima UMKM Batik Inovatif Yogyakarta
Lima pelaku UMKM batik di Yogyakarta inovatif mendapat modal Rp 20 juta dan fasilitasi. Totanya Rp 73 juta. Rezeki nomplok kan?
Depok Ajukan 3.200 Usaha Mikro Terima Bantuan UMKM
Pemkot Depok ajukan 3.200 pelaku usaha kecil untuk mendapatkan bantuan Rp 2,4 juta dari Kemenkop UKM
Pelaku UMKM yang Tidak Berhak Terima Hibah Banpres
Tidak semua pengusaha mikro berhak mendapatkan bantuan hibah tersebut, sebab pemerintah telah menetapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi.