Calon Pengharum Nama Bangsa Unjuk Gigi di Aceh

Ratusan atlet calon pengharum nama bangsa bersaing ketat di Aceh untuk memperebutkan medali emas, perak dan perunggu, dalam ajang lanjutan ke-12.
Acara pembukaan ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA/SMK, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Senin 26 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan).

Banda Aceh - Sebanyak 544 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang merupakan para atlet terbaik dari 34 Provinsi dari seluruh Indonesia akan bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Banda Aceh. 

Event akbar khusus pelajar pada bidang olahraga ini akan digelar selama enam hari, mulai 25 Agustus-31 Agustus 2019.

Provinsi Aceh ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai tuan rumah pelaksaan O2SN yang ke-12.

Olahragawan yang dikirim untuk beradu prestasi pada tingkat nasional ini merupakan orang-orang berprestasi dalam kompetisi O2SN di tingkat provinsi.

Salah satu prestasi membanggakan pelajar Indonesia dari cabang karate saat meraih peringkat tiga dunia pada kejuaran tingkat pelajar pada tahun 2018 lalu di Belgia.

Ada lima cabang olahraga yang dipertandingkan, yaitu cabang karate, terselenggara di Ballroom Hotel Grand Nanggroe. Cabang pencak silat, diadakan di gelanggang olahraga (GOR) Universitas Syiah Kuala, cabang atletik di Stadion Harapan Bangsa, cabang bulutangkis di GOR Koni Aceh, dan cabang renang di Kolam Renang Batalyon Infanteri Raider.

Direktur Pembinaan SMA Purwadi Sutanto mengatakan O2SN merupakan salah satu upaya untuk membina kecerdasan kinestetis peserta didik, sekaligus wahana untuk menyalurkan bakat, potensi, dan prestasi mereka di bidang olahraga.

Selain sebagai bagian dari pengembangan pendidikan olahraga, O2SN juga menjadi wadah penguatan pendidikan karakter peserta didik.

Sebab, lanjutnya, melalui O2SN, nilai-nilai diri seperti sikap sportif, jujur, gigih, tangguh, menghargai bakat, dan prestasi diri sendiri, serta orang lain akan terbentuk.

“Termasuk membangun persahabatan dan cinta tanah air juga ikut ditumbuhkembangkan di sini,” ujar Purwadi melalui keterangan tertulis yang diterima Tagar, Senin, 26 Agustus 2019.

Purwadi mengharapkan, melalui ajang ini atlet O2SN dapat mengembangkan keterampilan 4C, yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif (creativity), berkomunikasi dengan baik (communication), serta mampu bekerjasama dengan pihak lain (collaboration), serta memiliki rasa percaya diri (self confidence) untuk menghadapi tantangan di era industri 4.0.

O2SN di Banda AcehAcara pembukaan ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA/SMK, di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Senin 26 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan).

Mengingat pentingnya agenda ini, Kemendikbud melalui Direktorat Pembinaan SMA secara konsisten menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun, sejak 2007. 

Struktur pembinaan dan proses seleksi terus dikembangkan, mulai dari tingkat sekolah, kabupaten atau kota, provinsi, nasional, hingga ke tingkat internasional.

Purwadi menjelaskan, O2SN menurutnya bukan sekadar tempat penggemblengan dan penempaan para atlet. Namun pada sisi lain, O2SN bisa menjadi salah satu wadah yang disiapkan untuk menghasilkan tempaan atlet berprestasi hingga mengarungi perlombaan skala internasional.

“Salah satu prestasi membanggakan pelajar Indonesia dari cabang karate saat meraih peringkat tiga dunia pada kejuaran tingkat pelajar pada tahun 2018 lalu di Belgia. Karateka muda Indonesia meraih 4 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu,” ucapnya. 

Prestasi ini, kata dia, menggiring Indonesia melejit ke posisi 3 dunia, terbaik setelah tuan rumah Belgia dan Belanda

“Mereka adalah putra-putri terbaik hasil seleksi secara berjenjang dari ajang O2SN yang telah kita laksanakan, dan ini sangat membanggakan,” ujarnya.

Purwadi boleh berbangga hati, selama 12 tahun pelaksanaan, setidaknya O2SN telah melahirkan ribuan atlet hebat dari 34 provinsi di Indonesia, yang dibina dan dilatih untuk mengharumkan Merah Putih di kancah internasional. 

“Bahkan dari ribuan itu, sudah ada yang menunjukan secara nyata kegigihannya dalam menggeluti dunia olahraga,” kata dia.

Perlu diketahui, dalam ajang ini terdapat nama Hanifan Yudani Kusuma. Atlet pencak silat peraih medali emas pada ajang Asian Games 2018 itu adalah salah satu alumnus O2SN tahun 2015 yang digelar di Makassar. Kala itu alumni SMA Negeri 20 Bandung, Jawa Barat, sempat memboyong medali emas kategori cabang pencak silat putra. 

Bukan hanya Hanifan, ada juga Jonatan Christie, pebulutangkis tunggal putra yang saat ini masuk jajaran pemain terbaik 10 besar dunia.

“Ini juga merupakan alumni O2SN yang turut mengibarkan Merah Putih di tingkat dunia,” tutur Purwadi.

Pria yang akrab disapa Jojo itu, ia kenal sebagai alumnus O2SN tahun 2008 pada cabang olahraga bulutangkis yang saat itu berhasil memboyong medali emas

Ia mengatakan, Hanifan dan Jojo hanya sekadar contoh. Sederet nama atlet lainnya juga banyak yang dilahirkan dari ajang paling bergengsi O2SN ini.

“Kesemuanya tak lepas dari peran Kemendikbud yang secara terus menerus melakukan program yang mendukung pengembangan bakat anak didik mulai dari jenjang SD, SMP dan SMA. Dari pembinaan sejak dini inilah yang diyakini bahwa akan lahir atlit-atilt muda Indonesia yang ikut membanggakan Indonesia di mata dunia,” katanya. []

Baca juga: Warga Aceh Protes Keadilan di Areal Kilang Gas Arun

Berita terkait
Tarian Massal 1.300 Siswa Meriahkan O2SN di Aceh
Penampilan memukau ragam atraksi seni dan budaya Aceh oleh 1.300 penari massal siswa SMA dan SMK sangat menghibur ratusan penonton.
Pemanjat Pinang di Aceh Keok, Pohon Pinang Direbahkan
Para peserta lomba panjat pinang di Aceh Singkil, Aceh, gagal mencapai ujung pohon pinang. Pohon pun direbahkan.
Tapak Tilas Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI di Aceh
Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh (PDIA) mengelar Tapak Tilas seputar peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di Aceh.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.