California Gawat Corona Pasca Meninggalnya Lansia

California menetapkan status darurat pasca meninggalnya lansia berusia 71 tahun terkena infeksi virus corona.
WNI kru kapal pesiar Diamond Princess yang dinyatakan negatif virus corona tiba di Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin , 2 Maret 2020 dini hari. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta - Pemerintah negara bagian California menetapkan status darurat pasca meninggalnya pria lanjut usia (lansia) berusia 71 tahun karena terkena infeksi virus corona jenis COVID-19. Hal ini menambah jumlah kematian di Amerika Serikat menjadi 11 orang. Pejabat menyatakan, lansia itu meninggal di rumah sakit didekat Sacramento, setelah sebelumnya dikabarkan ia baru turun dari kapal pesiar.

Lelaki sepuh asal California itu dipastikan meninggal setelah terinfeksi virus saat bepergian bulan lalu dengan kapal pesiar Princess Cruise dari San Fransisco menuju Meksiko. Setelah ada penumpang yang terkena virus, kapal itu diperintahkan kembali ke pelabuhan San Fransisco. Kapal pesiar Princess Cruise dioperasikan oleh perusahaan Jepang, Carnival Japan Inc. Perusahaan ini juga mengoperasikan Diamond Princess yang dikarantina di lepas pantai Jepang pada bulan lalu setelah puluhan penumpangnya dinyatakan terjangkit corona.

Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 5 Maret 2020, hingga kini dilaporkan ada 150 warga AS yang terinfeksi virus corona yang tersebar di 16 negara bagian. Berdasarkan laporan terbaru, ada lebih dari 92 ribu kasus virus corona di seluruh dunia. Dari jumlah itu, 80 ribu berada di China. Jumlah korban meninggal telah mencapai lebih dari 3.000 orang, sebagian besar berasal dari Tiongkok. Gedung Putih menyatakan semakin mengintensifkan pengawasan penyebaran virus.

Dari 11 kematian, sebanyak 10 orang berada di negara bagian Washington. Wabah ini juga meluas ke Texas dan Nebraska. Washington dan Florida juga menyatakan keadaan dararuta selama akhir pekan untuk membantu mencegah penyebaran virus.

sebaran corona 2 mar 20Sebaran virus corona secara global per 2 Maret 2020. (Sumber: WHO)

Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan setiap orang Amerika dapat diuji untuk mengetahui penyebaran virus bila diminta oleh dokter. Pence ditunjuk oleh Presiden Donald Trump untuk memimpin penanganan wabah mematikan itu. Trump menyatakan bahwa ia akan memimpin brifing penanganan virus. Namun beberapa pejabat kesehatan menilai pemerintahan Trump lambat merespon wabah corona.

"Ketika saya berbicara dengan beberapa pejabat negara, ada perasaan bahwa tes tidak akan diberikan kepada orang-orang yang memiliki gejala ringan," ucap Pence. Kata Wapres lagi,"Kami mengeluarkan panduan yang jelas, sesuai dengan perintah dokter, setiap orang Amerika dapat diuji."

Namun banyak pihak yang meragukan janji pemerintah tersebut, mengingat laboratorium kesehatan masyarakat yang kapasitasnya terbatas. Kendala lainnya juga menyangkut biaya, karena berdasarkan laporan mereka yang tidak diasuransikan harus membayar lebih dari 1.000 dolar AS untuk tes, ini tentu memberatkan. Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui dana bantuan darurat senilai 8,3 miliar dolar AS atau setara Rp 117,4 triliun untuk penanganan virus corona.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Antisipasi Cegah Virus Corona Ala Selebriti Dunia
Salah satu langkah pencegahan penularan virus corona selebriti mereka lakukan saat mereka tengah melakukan perjalanan
IMF dan Bank Dunia Siap Perang Lawan Virus Corona
IMF dan Bank Dunia mengeluarkan pernyataan bersama, siap membantu negara yang ekonominya terdampak virus corona.
WHO: Dunia Tak Siap Hadapi Penyebaran Virus Corona
Seorang pejabat WHO menyatakan dunia sama sekali tidak siap menghadapi penyebaran virus corona yang begitu masif.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.