Cak Imin: Ketika 'Dengkul' Amien Rais Mengantar Gus Dur ke Istana Negara

Di forum Kongres Ulama Nusantara yang dihadiri ratusan kiai dan ulama NU se-Yogyakarta, Cak Imin cerita anekdot 'dengkul Amien Rais' yang sangat populer itu.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 2/4/2018) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar akrab disapa Cak Imin mengunjungi Pondok Pesantren Almunawir di Krapyak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (1/4/2018) siang.

Ia berbicara dalam forum Kongres Ulama Nusantara yang dihadiri ratusan kiai dan ulama Nahdlatul Ulama se- Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketika membahas mahalnya biaya politik untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden, Cak Imin mengenang peristiwa politik tahun 1999 berkaitan dengan Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Amien Rais dan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.

Sebenarnya tentang 'dengkul Amien Rais' ini bukan cerita baru bagi yang sudah pernah mendengarnya.

Cak Imin mengatakan, "Gus Dur itu menjadi presiden tanpa keluar duit alias hanya modal dengkul. Dengkulnya pun bukan milik Gus Dur, namun dengkulnya Amien Rais."

Lalu Cak Imin membawa ingatan pada situasi politik tahun 1999, pascareformasi itu masyarakat terpolarisasi menjadi dua bagian, sebagian menghendaki Baharuddin Jusuf Habibie lanjut sebagai presiden, namun PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu 1999 menghendaki Megawati Soekarnoputri yang jadi presiden.

Kemudian muncul poros tengah bentukan Amien Rais, menawarkan jalan tengah, presidennya bukan Habibie, juga bukan Megawati. Lalu muncul suara-suara yang mengarah pada nama Gus Dur yang diketahui waktu itu sedang sakit, simbol tokoh yang bisa diterima Megawati dan kalangan umat Islam.

Akhirnya, kata Cak Imin, ia yang waktu sebagai ABG pelesetan dari Anak Buah Gus Dur mengantarkan Amien Rais ke Ciganjur untuk menemui Gus Dur dan memintanya menjadi presiden.

Tiba di rumah Gus Dur, lanjut Cak Imin, Gus Dur dalam kondisi sakit dan diperkirakan tidak menerima pinangan menjadi presiden kemudian menyerahkan jabatan presiden itu ke Amien.

Tapi ternyata, kata Cak Imin, Gus Dur tetap menerima jabatan presiden tersebut.

"Sebagai anak buah Gus Dur, saat itu saya deg-degan, Gus Dur sakit diminta jadi presiden, tapi kalau Gus Dur nggak mau, kapan lagi (orang) NU bisa jadi presiden?" ujar Cak Imin yang mengaku kala itu terharu campur khawatir mengingat Gus Dur sedang sakit.

Cak Imin bercerita, kala itu Amin berbisik, "Lho rencananya kan Gus Dur menolak dan menyerahkan pada saya?" Cak Imin menirukan ucapan Amien kala itu.

Forum pun ger-geran.

Dari situ, kata Cak Imin, Gus Dur lalu sering mengutarakan sebuah anekdot, "Berpolitik tidak usah pakai biaya. Saya saja jadi presiden tanpa tim sukses, tanpa biaya dan hanya modal dengkul, itu pun dengkulnya Pak Amien Rais," Cak Imin mengulang ucapan Gus Dur.

"Jawaban Gus Dur tidak sesuai skenario, makanya Gus Dur jadi presiden," kata Cak Imin.

Gus Dur yang kala itu sakit, lanjut Cak Imin, begitu jadi presiden justru sehat, segar-bugar.

Untuk ke sekian kali suasana forum riuh dengan tawa ger-geran. (sa)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.