Jakarta – Politikus Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mempertanyakan buzzer-buzzer Benyamin Davnie- Pilar Saga Ichsan yang memaksa mengaitkan masalah OTT terhadap Menteri KKP Edhy Prabowo dengan Rahayu Saraswati.
Ibarat kata pepatah 'gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di seberang lautan dipelototin' korupsi Atut dan Wawan sebesar gajah tidak terlihat oleh Buzzer-buzzer Benyamin-Pilar.
Menurut Guntur Romli, mereka pura-pura lupa bila yang sudah pasti dan terbukti korupsi itu Atut dan Chaeri Wardana (Wawan) bibi dan paman Pilar Saga Ichsan sendiri.
“Ibarat kata pepatah 'gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, semut di seberang lautan dipelototin' korupsi Atut dan Wawan sebesar gajah tidak terlihat oleh Buzzer-buzzer Benyamin-Pilar,”kata Guntur Romli melalui postingan di media sosialnya, Jum’at 27 November 2020.
Guntur Romli menegaskan, buzzer-buzzer Benyamin-Pilar bernafsu mencari-cari kesalahan Rahayu Saraswati bahkan dengan fitnah. Sedangkan kasus korupsi di keluarga Pilar Saga yang sudah terbukti mereka mau tutup-tutupi.
Chaeri Wardana alias Wawan, paman Pilar Saga baru divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 200 Juta di bulan Juli 2020. Wawan terbukti merugikan negara Rp 94,3 miliar terkait pengadaan alkes Pemprov Banten dan Pemkot Tangsel. Perbuatan Wawan disebut memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi.
Dalam pusaran kasus Wawan dan korupsi alkes, Benyamin Davnie pernah dipanggil KPK untuk menjadi saksi. Pengusutan skandal korupsi Atut dan Wawan ini terus berlanjut, tidak pernah berhenti, korupsi Alkes dari tahun 2015, Wawan baru divonis tahun 2020, tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku-pelaku baru.
Bahkan nama Benyamin Davnie pernah disebut oleh Dadang M.Epid saat menjadi saksi kasus korupsi alkes Tangsel dengan terdakwa Dadang Prijatna di Pengadilan Tipikor Serang, Banten. Menurut Dadang, Benyamin Davnie mendapat jatah THR Rp 30 juta.
Tidak hanya itu, ada juga kasus dugaan "mark up" pembangunan gedung DPRD Tangsel yang menyeret nama Benyamin Davnie, sekaligus Airin Rachmi Diany Wali Kota Tangsel saat ini dan Ketua Timses Benyamin-Pilar.
- Baca Juga : Guntur Romli: Pendukung Ben-Pilar Main Isu Politik Sara
- Baca Juga : Blusukan Malam, Saraswati Jumpai Tangsel Minim Lampu Jalanan
- Baca Juga : Baliho Koruptor Ngacir Milik Saraswati Dirusak Tangan Jahil
Analisis Keuangan Rakyat (ANKER), sebelumnya pernah mengeluarkan seruan untuk mendesak KPK untuk segera memeriksa Wali Kota Airin dan Wakil Wali Kota Benyamin Davnie, atas dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek Pembangunan Gedung DPRD, yang dilaksanaan sejak 2015 sampai 2018. Proyek dengan 12 paket pekerjaan itu memiliki total pagu anggaran sebesar Rp 211,6 miliar.
Sementara Rahayu Saraswati, namanya tidak pernah disebut KPK, juga tidak pernah dipanggil KPK sama sekali. Dari sini, Guntur Romli dapat menyimpulakan, yang sudah pasti dan terbukti korupsi adalah Atut dan Wawan bibi dan paman dari Pilar Saga.
Juga perlu ditegaskan bahwa Benyamin Davnie pernah dipanggil KPK dan namanya sering dikaitkan dengan kasus-kasus korupsi di Tangsel.
“Masih mau pilih Boneka Atut dan Wawan di Tangsel?” tanya Guntur Romli.[]