Butuh Dana Rp94.500 Triliun, 140 Negara Terancam Gizi Buruk

140 negara terancam mengalami gizi buruk berdasarkan penelitian, dibuthkan dana nutrisi sekitar Rp94.500 triliun selama 10 tahun.
Butuh Dana Rp94.500 Triliun,140 Negara Terancam Gizi Buruk. (Foto/Ilustrasi:Ist)

London, (Tagar 4/11/2017) - Hampir setiap negara di dunia memiliki masalah besar dalam gizi, baik kegemukan karena terlalu banyak makan atau kekurangan gizi akibat kurang makanan, kata penelitian, yang disiarkan pada Sabtu.

Peneliti di balik Laporan Gizi Dunia, yang meneliti 140 negara, mengatakan bahwa masalah tersebut menahan perkembangan manusia secara keseluruhan dan menyerukan perubahan tajam dalam menanggapi ancaman kesehatan semesta itu.

Ditemukannya bahwa kekurangan gizi turun secara mendunia, namun tidak cukup cepat untuk memenuhi Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDG), yang disepakati secara internasional untuk mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi pada 2030.

Lebih dari 155 juta anak berusia di bawah lima tahun mengalami kekurangan gizi dan 52 juta orang dinyatakan "terbuang", yang berarti mereka tidak memiliki bobot cukup sesuai dengan tinggi badan.

Di ujung lain spektrum, terlalu banyak makan dialami banyak orang dari segala usia di seluruh dunia. Laporan tersebut menemukan bahwa sebanyak dua miliar, dari tujuh miliar orang di dunia sekarang, mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Di Amerika Utara, sepertiga dari semua pria dan wanita mengalami obesitas.

Sedangkan di seluruh dunia, setidaknya 41 juta balita kelebihan berat badan, dan di Afrika saja, sekitar 10 juta anak sekarang tergolong kelebihan berat badan.

"Secara historis, anemia ibu dan kekurangan gizi anak-anak telah dilihat sebagai masalah yang terpisah untuk obesitas dan penyakit tidak menular," kata Jessica Fanzo, seorang profesor di Johns Hopkins University di Amerika Serikat yang turut memimpin Laporan Nutrisi Global.

"Kenyataannya adalah hubungan mereka erat dan didorong oleh ketidaksetaraan di mana-mana di dunia. Itulah mengapa pemerintah perlu mengatasi mereka secara holistik, bukan sebagai masalah yang berbeda," tuturnya.

Pendanaan donor untuk nutrisi naik hanya dua persen, menjadi sekitar Rp11,7 triliun pada tahun 2015, tulis laporan tersebut. Dikatakan bahwa perlu dorongan besar pendanaan dan meminta tiga kali lipat investasi global dalam bidang nutrisi menjadi sekitar Rp94.500 triliun selama 10 tahun.

Laporan Gizi Dunia adalah ulasan tahunan, yang dibuat secara mandiri, mengenai keadaan gizi dunia. Laporan itu melacak kemajuan sasaran gizi ibu, bayi, dan anak-anak serta penyakit menahun terkait pola makan, yang diterapkan negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO).(ant/wwn)

Berita terkait
0
AHY Harus Capres atau Cawapres, Syarat Demokrat pada Calon Mitra Koalisi 2024, Apa Benar
Tak kunjung dapat mitra koalisi di Pilpres 2024, kabarnya Demokrat memasang syarat AHY harus capres atau cawapres di Pilpres 2024. Apa benar.