Bursa Saham AS Memerah, Dow Jones Anjlok 1.800 Poin

Bursa saham Wall Street, AS ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat karena imbas lonjakan kasus Covid-19.
Ilustrasi Bursa Wall Street. (Foto: politico.com).

Indeks 30 saham unggulan di Wall Street merosot 1.861,82 poin atau 6,9 persen, menjadi ditutup di 25.128,17 poin

Jakarta - Bursa saham Wall Street di Amerika Serikat ditutup melemah tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB, 12 Juni 2020 setelah rilis data lonjakan jumlah pasien baru terdampak virus Corvid 19 dikhawatirkan membuyarkan optimisme pemulihan ekonomi global.

Indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1.800 poin di tengah aksi jual pasar yang meluas dan semua indeks utama membukukan hari terburuk mereka sejak pertengahan Maret. Indeks 30 saham unggulan merosot 1.861,82 poin atau 6,9 persen, menjadi ditutup di 25.128,17 poin.

Baca Juga: Saham Raksasa Teknologi Dongkrak Bursa Wall Street

Seperti dikutip dari Antara, indeks S&P 500 merosot 188,04 poin atau 5,89 persen, menjadi berakhir di 3.002,10 poin. Indeks Nasdaq ditutup anjlok 527,62 poin atau 5,27 persen, menjadi 9.492,73 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 anjlok, dengan sektor energi dan keuangan masing-masing terpuruk sebesar 9,45 persen dan 8,18 persen, memimpin kerugian sektoral.

Pergerakan itu terjadi ketika kasus virus corona Covid-19 meningkat di beberapa negara bagian Amerika Serikat yang dibuka kembali setelah penguncian untuk menahan penyebaran penyakit. Lebih dari dua juta kasus Covid-19 dikonfirmasi telah dilaporkan di AS dengan lebih dari 113.000 kematian pada Kamis sore, 11 Juni 2020, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Universitas Johns Hopkins.

Para investor juga mencerna kebijakan moneter terbaru bank sentral AS (Federal Reserve The Fed) dan perkiraan suramnya untuk ekonomi AS. The Fed pada Rabu mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada level rekor terendah mendekati nol di tengah meningkatnya dampak dari resesi yang diinduksi Covi-19, dan mengindikasikan suku bunga akan tetap pada level saat ini hingga setidaknya 2022.

Pandemi Covid-19 membuat bursa saham Wall Street pernah ditutup

Simak Pula: Bursa AS Dibuka Lagi dengan Pembatasan Cegah Corona

Dalam data ekonomi, klaim pengangguran awal AS mencatat 1,542 juta pada pekan yang berakhir 6 Juni, karena pandemi terus membebani pasar tenaga kerja, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis. Level minggu sebelumnya direvisi lebih tinggi menjadi 1,897 juta.

Pandemi Covid-19 membuat bursa saham Wall Street pernah ditutup. Pada akhir Mei 2020, otoritas kembali membuka bursa ini, namun dengan pemberlakuan pembatasan untuk menjaga agar virus corona Covid-19 tidak menyebar di antara broker. []

Berita terkait
Saham Raksasa Teknologi Dongkrak Bursa Wall Street
Saham-saham dari raksasa teknologi memberikan sentimen positif terhadap pergerakan bursa Wall Street di Amerika Serikat.
Sempat Melemah, Wall Street Ditutup di Rekor Tertinggi
Wall Street ditutup di rekor tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, karena laporan pekerjaan AS yang suram diimbangi kenaikan saham industri dan teknologi.
Imbas Wall Street, IHSG Berpotensi Turun Lagi
IHSG berpeluang mengalami tekanan lagi pada perdagangan Jumat ini, imbas anjloknya indeks Dow Jones di Wall Street.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.