Bursa Asia Menghijau, IHSG Menguat 2,38 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan Rabu, 4 Maret 2020 menguat di atas dua persen.
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir/hp)

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan, Rabu, 4 Maret 2020, menguat di atas dua persen. Investor merespon positif meningkatnya aliran dana asing yang masih (foreign inflows) yang menurut Bank Indonesia (BI) dipicu oleh penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve - The Fed) sebesar 50 basis poin.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu, 4 Maret 2020, benchmark bursa Indonesia itu ditutup pada level tertinggi, satu minggu setgelah Menteri Keuangan, Sri Mulyani memperkirakan investor akan mengembalikan uang menjadi aset di negara-negara dengan prospek ekonomi yang baik, termasuk Indonesia. Penurunan bunga acuan oleh The Fed itu mendapat respon positif kalangan investor dengan melakukan aksi beli saham.

Untuk lebih meyakinkan investor, bank sentral menyatakan memiliki banyak instrumen untuk menopang pertumbuhan ekonomi di tengah risiko perlambata karena dampak virus corona jenis COVID-19. Selain itu, BI juga menyebutkan bahwa cadangan devisa mencukupi untuk mempertahankan stabilitas pasar.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 2,38 persen dari 5.518,62 menjadi 5.650,13 poin. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 30,57 poin atau 3,43 persen menjadi 922.51 poin. Dikutip dari Antara, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 550.587 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,16 miliar lembar saham senilai Rp 6,92 triliun. Sebanyak 292 saham naik, 125 saham menurun, dan 127 saham tidak bergerak nilainya. Saham emiten keuangan memimpin penguatan indeks saham. Saham Bank Central Asia naik hampir 3 persen. Begitu pula dengan saham Bank Permata menguat 6 persen.

Penguatan indeks saham juga terjadi pada bursa di Filipina. Setelah sempat melemah pada sesi pembukaan sebesar 1,2 persen, indeks saham akhirnya bergerak menguat menjelang penutupan. Indeks saham di bursa Manila akhirnya ditutup menguat 1,13 persen dai 6.790,54 menjadi 6.867,26 poin.

"Pembelian menit terakhir tidak cukup mencerminkan keseluruhan sentimen dan arah perdagangan," kata Nicholas Mapa, senior ekonom di ING. Sebab, menurutnya, sentimen pasar masih terbebani oleh dampak virus corona, meskipun ada stimulus moneter yang berani dari The Fed.

Bursa saham di Thailand juga menguat karena investor merespon positif rencana pemerintah untuk menstimulus perekonomian. Kementerian keuangan Thailand menyatakan bahwa pemerintah paket stimulus senilai 100 miliar bath (3,2 miliar dolar AS) minggu depan untuk mengeliminasi dampak penyebaran wabah virus corona. Indeks saham pada bursa Bangkok naik tipis 0,26 persen dari 1.375,02 menjadi 1.378,61 poin.

Bursa saham Malaysia juga ditutup menguat 0,76 persen dari 1.478,64 menjadi 1.489,95 poin. Penguatan indeks saham ini banyak ditopang oleh emiten finansial dan telekomunikasi. Kenaikan indeks juga terlibat pada bursa Singapura sebesar 0,18 persen dari 3.019,56 menjadi 3.025,03 poin.[]

Baca Juga:

Berita terkait
IHSG Kebal Virus Corona
Presiden Jokowi mengumumkan ada 2 orang WNI di depok, positif mengidap virus corona, IHSG) langsung turun sebesar 2,3%
OJK Sebut Virus Corona Penyebab Pelemahan IHSG
OJK buka suara atas pelemaham indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berlanjut sejalan dengan tekanan di berbagai bursa saham dunia.
IHSG Berdarah, Ada Apa? Apa yang Harus Dilakukan?
Pelaku pasar saham Indonesia panik, banyak yang bingung dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan terus menerus dalam seolah tak terbendung.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.