Bupati Pekalongan Serahkan Bantuan Presiden Rp 100 Juta

Presiden RI Joko Widodo, memberikan bantuan pembangunan Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Islam di Desa Kalipancur, Bojong, Kabupaten Pekalongan.
Presiden Joko Widodo memberikan bantuan pembangunan Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Islam di Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Pekalongan. Bantuan disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.M.Si kepada panitia pembangunan Kapten Inf Nurkhan, Minggu (11/2). (Foto: Suryono)

Pekalongan , (Tagar  11/2/2018) - Presiden RI Joko Widodo, memberikan bantuan pembangunan Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) Nurul Islam di Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Bantuan disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.M.Si kepada panitia pembangunan Kapten Inf Nurkhan, Minggu (11/2).

Pembangunan MDA Nurul Islam, menurut Ketua Panitia, Nurkhan, merupakan bagian dari pemberian tanah wakaf dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan 1 lokal, kemudian CSR Bank BRI Cabang Pekalongan, serta Presiden Jokowi Rp 100 juta.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak bupati, yang hadir dan menyerahkan secara langsung bantuan dari bapak Presiden RI. Kegiatan pembangunan sekarang ini sudah berjalan 90 persen, dan tinggal tahap akhir saja, dengan dibantu masyarakat Kalipancur yang suka rela memberi sumbangan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyebutkan bahwa kedatangan Presiden RI beberapa waktu lalu, di Kabupaten Pekalongan, memberikan pesan dan semangat agar tidak berhenti membangun Kota Santri.

"Saya mendapat amanat untuk menyampaikan bantuan dari bapak Presiden Joko Widodo. Ketika bapak presiden datang, memberi pesan, bahwa bantuan yang diberikan adalah sebagai wujud syukur kepada Allah," tandas bupati.

Disebutkan, pembangunan MDA Nurul Islam membuat Asip mengaku terkesan dengan Desa Kalipancur, karena terus membina keagamaan. Dan dengan dibangunnya madrasah, anak-anak bisa belajar mengaji semua, serta memberikan bekal baik di masa depan.

"Dibangunnya madrasah ini anak-anak Kalipancur harus ngaji semua. Sebentar lagi ada kampus Undip di Kajen, kemudian sekarang IAIN sudah mendirikan kampus juga, sehingga silahkan masyarakat yang mau kuliah bisa masuk, apabila kesulitan silahkan hubungi saya," ungkap Asip.

Bupati yang memberikan semangat kepada masyarakat untuk dapat mencapai pendidikan tinggi tersebut, juga mengharapkan agar setelah lulus tidak lupa kampung halaman, dan memberikan kontribusi kepada daerah.

"Saya akan bantu yang ingin kuliah, tapi kalau sudah jadi orang jangan lupa kampungnya. Kemudian kalau ada warga sakit dan tidak punya BPJS, bawa saja ke rumah sakit dan nanti pak Kades membawa surat ke Dinas Kesehatan untuk memberikan keterangan tidak mampu, semua kita bantu, melalui program Kartu Kajen Sehat," jelas bupati.(Yon)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.