Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) meraup cuan sebesar Rp 14,83 miliar, dari sebelumnya merugi Rp 237,78 juta dari layanan bongkar muat.
Reza Priyambada, Investor Relation IPCC mengatakan, meningkatnya kegiatan operasional layanan bongkar muat di terminal sejalan dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat sehingga mempengaruhi peningkatan permintaan akan kendaraan.
“Kinerja keuangan IPCC dapat turn around mengalami peningkatan kinerja pada semester pertama tahun ini,” ujarnya seperti diberitakan Harian Neraca, Rabu, 4 Agustus 2021.
Reza menambahkan, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan operasi 32,7 % menjadi Rp 233,28 miliar dari periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan ini juga terjadi pada beban pokok pendapatan sebanyak 17,65 %.
Meski demikian, IPCC mampu mencatatkan laba kotor Rp 46,64 miliar meningkat 74,67 % dari Rp 81,46 miliar di periode enam bulan pertama di tahun ini.
“Pertumbuhan juga didukung efisiensi sejumlah akun di beban pokok pendapatan. Hal ini terlihat dari porsi beban pokok pendapatan terhadap pendapatan operasi pada semester pertama tahun ini sebesar 65,08 % lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 73,45 %,” ujarnya.
Sementara beban operasi perseroan naik 1,78 % sehingga membantu laba usaha naik mencapai Rp 37,21 miliar jauh di atas pencapaian pada periode yang sama di tahun lalu Rp 3,16 miliar.
Secara terinci pada semester pertama 2021, IKT melayani layanan bongkar muat kendaraan CBU sebanyak 253.933 unit, naik 31,37 % dari 193.298 unit di tahun lalu. Kemudian segmen alat berat naik 47,09 % menjadi 6.113 unit dari 4.156 unit, truk/bus turun 78,12 % dan spareparts naik 94,64 % pada periode yang sama di tahun ini.
Pertumbuhan juga didukung efisiensi sejumlah akun di beban pokok pendapatan.
Ke depanya, manajemen IKT berharap, berkah peningkatan layanan bongkar muat ini dapat sustain hingga akhir tahun sehingga momentum pemulihan kinerja IPCC dapat terus terjadi di tahun ini.
Peningkatan layanan bongkar muat tersebut juga diikuti dengan berbagai rencana strategis yang sedang disiapkan oleh perseroan dalam kondisi pemulihan ekonomi nasional khususnya di industri otomotif.
“Dukungan para mitra, customer, investor, maupun stakeholders lainnya dapat memberikan semangat terhadap peningkatan kinerja IPCC ke depannya,” kata dia. []