BUMDes di Kudus Jadi Penggerak Ekonomi Dimasa Pendemi

BUMDes digadang-gadang sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Warga Desa Glagah Kulon mengikuti kegiatan pelatihan pengembangan pengelolaan BUMDes yang digelar PT Djarum. (Foto: Tagar/Ist)

Kudus - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) digadang-gadang sebagai motor penggerak perekonomian masyarakat di tengah pandemi. Maka tak heran, upaya pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes di Kudus gencar digiatkan.

Salah satunya dilakukan PT Djarum bersama Lokadata.id. Progam pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes digiatkan mereka untuk mendorong perekonomian masyarakat pedesaan sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan pemerintah.

Diharapkan BUMDes ini bisa menjadi penggerak mulainya kembali roda perekonomian yang berawal dari desa.

Public Affairs Senior Manager PT Djarum Purwono Nugroho mengatakan, program pengembangan kapasitas pengelolaan BUMDes harus disesuaikan dengan kondisi pandemi agar BUMDes siap bangkit kembali tahun depan.

“Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan kepada perekonomian nasional. Namun diharapkan BUMDes ini bisa menjadi penggerak mulainya kembali roda perekonomian yang berawal dari desa,” ujarnya, Kamis, 3 Desember 2020.

Pihaknya mencatat pada 2020, Kabupaten Kudus memiliki 33 BUMDes. Dengan rincian 21 BUMDes yang tidak aktif, 10 BUMDes aktif dengan kategori mendasar, dan dua BUMDes aktif dengan kategori bagus.

Data ini selanjutnya digunakan pihaknya untuk memberikan pelatihan pada 33 BUMDes. Pelatihan yang diberikan berupa pemahaman regulasi dan kelembagaan BUMDes hingga analisis kelayakan usaha.

Dari sekian BUMDes pihaknya menilai ada empat BUMDes yang berpotensi besar. Empat BUMDes itu adalah BUMDes usaha wisata dan produk kopi Rahtawu, BUMDes usaha pengelolaan sampah Garung Lor, BUMDes produk madu Glagah Kulon, dan BUMDes produk sangkar burung Megawon.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap di Kudus semakin banyak bermunculan BUMDes yang mampu mengelola potensi ekonomi dan sumber daya desa dengan baik. Dengan begitu ekonomi desa akan semakin kuat dan menciptakan masyarakat desa yang makmur dan sejahtera,” ujarnya.

Terpisah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi upaya PT Djarum sebagai pihak swasta yang melakukan program pengembangan kapasitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak swasta yang telah membantu BUMDes. Kehadiran BUMDes memang memberikan ruang yang luas bagi masyarakat dan juga sektor swasta untuk berpartisipasi dalam mengembangkan serta menggerakkan perekonomian desa. Hal ini menjadi penting karena BUMDes merupakan ujung tombak kesejahteraan masyarakat desa,” tutur dia. []

Berita terkait
Gus Menteri: BUMDes Cukup Satu, BUMDes Bersama Boleh Banyak
Mendes PDTT mengatakan, setiap desa hanya boleh memiliki satu BUMDes. Tetapi BUMDes Bersama boleh didirikan sebanyak-banyaknya.
Wamendes Budi Arie: BUMDes Motor Penggerak Perekonomian Desa
Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi mengatakan, BUMDes bisa menjadi tolak ukur dalam kemajuan desa.
Mendes Abdul Halim Iskandar Siapkan RPP BUMDesa Sederhana
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, mengaku sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah sederhana mengenai BUMDesa.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu