Bulog Jual Beras Premium Lewat Aplikasi Digital

Perum Bulog terus melakukan optimalisasi penjualan komersialnya melalui platform e-commerce bernama PangananDotCom di aplikasi Shopee.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (kedua kanan) bersama Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis, 21 November 2019. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta- Perum Bulog terus melakukan optimalisasi penjualan komersialnya melalui platform e-commerce bernama PangananDotCom di aplikasi Shopee. Hingga aknir 2019, Bulog telah menjual 250 ton beras premium lewat aplikasi digital ini.

"Penjualan PangananDotCom terus mengalami peningkatan sejak dibuka pada soft launching bulan Agustus 2019 hingga Desember 2019," kata Sekretaris Perusahaan Bulog Awaludin Iqbal di Jakarta, Minggu, 26 Januari 2020 seperti dikutip dari Antara.

Untuk diketahui, PangananDotCom merupakan hasil kerja dengan PT Istoreisend Elogistic Indonesia, PT Shopee Internasional Indonesia dan PT JNE Indonesia. Platform ini diresmikan pada 26 November 2019 sebagai Supermall Pangan Pertama di Indonesia.

BulogGedung Bulog. (Foto: bulog.co.id)

Awaludin  menyebutkan beberapa bahan sembako yang paling laris dipesan oleh konsumen melalui platform e-commerce PangananDotCom mayoritas adalah produk beras. Yakni Beras Eunak 5 kilogram, Caping Emas Merah 1 kilogram, Beras Nanas madu 5 kilogram, Beras Tanimakmur 5 kilogram, Beras Selerakita 5 kilogram.

Menurutnya, penjualan melalui PangananDotCom memberikan kemudahan dan pengalaman berbelanja sembako dengan mudah dan dapat menjangkau seluruh Indonesia. "Hal ini tentu menjawab tantangan di era industri 4.0 saat ini," ucap Awaludin.

Kami optimistis untuk menjangkau konsumen melalui platform online.

Selain itu masih ada 214 jenis produk lainnya yang tersedia di PangananDotCom. Hal ini dapat memberikan pilihan yang sangat beragam sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Awaludin menambahkan peningkatan pertumbuhan transaksi pembelian melalui PangananDotCom meningkat 35 persen dari Agustus 2019 saat soft launching hingga Desember 2019. "Kami  optimistis untuk menjangkau konsumen melalui platform online," ucapnya.

Akun PangananDotCom di aplikasi Shopee, juga selalu memberikan promo yang menarik setiap hari mulai "senin anti galau", "selasa semangat", hingga "minggu santai". Promo diskon pada hari besar dan tanggal cantik juga turut membuat konsumen lebih leluasa dalam memilih produk sembako yang diinginkan.

BulogPekerja memikul karung beras di Gudang Bulog Sub Divisi Regional Serang di Serang, Banten, Jumat, 29 November 2019. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman)

Terkait pembuatan platform PangananDotCom, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso pernah mengatakan Tahun 2019 itu, pangsa pasar e-commerce Indonesia mencapai 20,9 miliar dolar AS atau Rp 290 triliun. "Mengapa kita biarkan?. Mari kita raih agar jangan sampai pihak luar yang memanfaatkannya,” ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

PangananDotCom diciptakan sebagai salah satu upaya Bulog untuk dapat mensukseskan program bantuan pangan Pemerintah melalui pemanfaatan teknologi digital. “Harapannya, penerima bantuan dapat memperoleh bahan pangan dengan mudah dan harga yang sama di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dirut Bulog yang akrab dengan panggilan Buwas itu.[] 

Baca Juga:

Berita terkait
Bulog Kalimantan Tengah Klaim Tidak Ada Beras Rusak
Bulog Kalimantan Tengah mengklaim beras di gudangnya dalam kondisi bagus dan layak konsumsi. Tidak ada kerusakan beras seperti daerah lain.
Bulog Akan Lelang Beras yang Terancam Busuk
Beras cadangan pemerintah yang tersimpan sejak 2017 mengalami penurunan mutu dan terancam busuk, untuk itu pemerintah berencana untuk melelang.
7 BUMN Alami Kerugian, Salah Satunya Perum Bulog
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan penilaian terhadap melalui Z-Score terhadap Badan Usaha Milik Negara menjadi penerima PMN 2018.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.