Bukan Terserah, Psikolog Pilih Indonesia Bangkit

Psikolog Kasandra Putranto menyesali adanya gerakan Indonesia terserah yang dinilai dapat membuat masyarakat semakin cemas dan takut.
Psikolog Klinis Forensik Kasandra Putranto(Foto: Instagram/@a.kasandraputranto)

Pematangsiantar - Psikolog Klinis Forensik Kasandra Putranto menyesali adanya gerakan 'Indonesia Terserah' yang dinilai dapat mengganggu psikologis masyarakat. Pasalnya, pada pandemi Covid-19 ini semestinya kondisi mental masyarakat harus dijaga betul.

Dia mengatakan seharusnya masyarakat lebih menghormati para tenaga medis yang menjadi benteng terdepan dalam menghadapi Covid-19. Kemudian, populernya narasi Indonesia terserah malah membuat disparitas ini kian tak berujung.

"Saya lebih suka membuat narasi Indonesia bangkit, kita pasti bisa, bersama-sama mengatasi bencana ini," kata Kasandra kepada Tagar, Rabu, 20 Mei 2020. 

Baca juga: Pengertian dan Risiko Herd Immunity

Dia mengaku sangat menghormati perjuangan para tenaga medis yang telah mengorbankan waktu dan tenaganya untuk menyembuhkan pasien positif Covid-19. Untuk itu dia mengajak masyarakat ikut membangkitkan rasa optimisme, berhenti untuk menyalahkan pihak tertentu.

"Mereka pasti sudah sangat lelah, jadi tentu saja membutuhkan dukungan masyarakat dengan cara menjaga protap kesehatan yang dianjurkan. Namun, membuat narasi Indonesia terserah justru berpotensi menumbuhkan kebencian," ucapnya. 

Saya lebih suka membuat narasi Indonesia bangkit, kita pasti bisa, bersama-sama mengatasi bencana ini

Lantas, dia menyebut sebagian masyarakat Indonesia memang masih memiliki wawasan yang begitu minim, sehingga sangat mudah terprovokasi dan acap kali tak mampu mengendalikan diri.

Baca juga: Masyarakat Sulit Diatur, Herd Immunity Berat Dilakukan

"Kebencian pada sekelompok masyarakat yang memang belum memiliki wawasan, belum memiliki kemampuan mengendalikan dorongan, yang masih dikuasai keyakinan yang salah atau tidak tepat," ujarnya.

Kasandra menegaskan, narasi Indonesia terserah tidak patut untuk digaungkan salam situasi yang serba sulit ini. Dia menyarankan masyarakat untuk kompak menjalankan physical distancing, serta menjaga kesehatan jiwa dan raga. Supaya korban virus corona angkanya menurun.

"Apapun tujuannya, menurut saya justru tidak efektif. Sebaiknya maksimalkan semua channel media yang ada untuk memberikan pendidikan tentang Covid-19, memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan mereka (paramedis), terutama membatasi jangan sampai terjadi pelanggaran protap kesehatan," kata dia.

Dengan berseliwerannya berita bohong di berbagai media sosial, kata dia, hal itu dapat merusak mental masyarakat dalam menghadapi wabah penyakit non-alam ini.

"Masalahnya dengan hoaks, provokasi dan fitnah, kondisi mental masyarakat menjadi semakin tidak menentu. Ada yang tidak percaya pemerintah, menyebarkan hoaks, memprovokasi, dll," ucapnya.

Selanjutnya, Kasandra berharap betul kepada seluruh masyarakat untuk lebih memfokuskan diri menjaga kesehatan fisik dan mengikuti anjuran pemerintah demi memutus rantai penyebaran Covid-19. []

Berita terkait
Arti Herd Immunity dan Hubungannya dengan Covid-19
Herd immunity disebut-sebut dapat memperlambat penyebaran Covid-19. Lantas, apa yang dimaksud dengan herd immunity dan korelasinya dengan Covid-19?
Update Sembuh Covid-19 dan Meninggal di Yogyakarta
Update Covid-19 di Provinsi DIY per Rabu, 20 Mei 2020, pasien yang sembuh 97 orang, yang meninggal 8 delapan orang.
Wanita Tua di Samosir Tewas Mendadak, Bukan Covid-19
Seorang wanita tua warga Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, tiba-tiba pingsan di pasar dan tak lama menginggal dunia. Disebut bukan karena corona.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.