Bukan Ronaldo Jadi Faktor De Ligt ke Juventus

Bek Matthijs de Ligt sudah memutuskan bergabung dengan Juventus sebelum diajak Cristiano Ronaldo usai final Nations League.
Bek Matthijs de Ligt (kanan) sudah memutuskan bergabung dengan Juventus sebelum diajak Cristiano Ronaldo (kiri) usai final Nations League. Kedua pemain saat berduel di perempat final Liga Champions musim lalu. (Foto: dailymail.co.uk)

Jakarta - Pembicaraan singkat Cristiano Ronaldo dengan Matthijs de Ligt usai final Nations League disebut-sebut turut mempengaruhi keputusan kapten Ajax Amsterdam ini untuk bergabung dengan Juventus. Namun De Ligt menuturkan rencana pindah ke Juve sudah diputuskan sebelum bertemu Ronaldo. 

De Ligt bertemu langsung dengan Ronaldo setelah berduel selama 90 menit di final Nations League. Saat itu, Ronaldo mengantarkan Portugal meraih trofi setelah menang 1-0 atas Belanda yang dibentengi De Ligt. 

Dalam pertemuan yang hanya sebentar, Ronaldo mengajak De Ligt bergabung ke Juve. Ajakan itu bisa jadi dianggap candaan karena saat itu Barcelona disebut-sebut makin dekat untuk mendapatkan pemain berusia 19 ini. Selain Barca, Manchester United juga siap menerima De Ligt. Juve baru belakangan melakukan pendekatan terhadap De Ligt dan Ajax. 

Saat itu, De Ligt menuturkan hanya tertawa menanggapi ajakan eks bintang Real Madrid ini. Namun kapten termuda Ajax ini mengaku sudah memutuskan bergabung dengan La Vecchia Signora sebelum berbicara dengan Ronaldo. 

"Setelah final saya sudah memastikan bergabung dengan Juve. Saat Ronaldo meminta saya untuk bergabung, itu sama dengan menguatkan keinginan saya. Tetapi itu tidak ada bedanya," kata De Ligt. 

Menurut De Ligt dirinya sempat memantau perkembangan Juve setelah ditinggalkan pelatih Massimiliano Allegri. Saat Juve menetapkan Maurizio Sarri sebagai pengganti Allegri, dirinya pun kian termotivasi untuk bergabung dengan klub Serie A Italia itu. Bahkan De Ligt mengaku sempat menelepon Sarri sebelum dirinya berangkat ke Turin. 

"Saya sudah berbicara dengan Maurizio Sarri lewat telepon untuk saling mengenal lebih jauh. Dia yang menjadi salah satu alasan bagi saya untuk bergabung ke Juve. Saya sudah banyak mendengar tentang dia. Saya suka dengan filosofinya dan bagaimana dia membangun sisi pertahanan tim," ucapnya. 

De Ligt direkrut Juve dengan transfer 75 juta euro. Transfer itu menjadikannya sebagai bek termahal di dunia sekaligus memecahkan rekor transfer tandemnya di timnas Belanda, Virgil van Dijk. Meski demikian, dia tak terbebani saat menjadi bek termahal di usianya yang masih muda.

"Hal yang biasa bila mendapat tekanan di sepak bola. Bagi saya itu tidak menjadi masalah. Saya akan menunjukkan kemampuan saya di lapangan. Saya masih 19 tahun dan masih bisa berkembang. Penting bagi saya untuk bekerja keras setiap hari dan saya ingin menjadi pemain yang lebih baik," katanya. 

Menurut De Ligt kepindahannya ke Juve merupakan langkah besar bagi dia. Apalagi, pemain yang membawa Ajax ke semifinal Liga Champions di musim lalu itu mengaku sistem pertahanan di Italia berbeda dengan Belanda. 

"Juve merupakan langkah besar bagi saya. Menurut saya Juve bisa membantu saya dan saya akan membantu tim," jawabnya. []

Baca juga: 

Berita terkait