Jakarta, (Tagar 20/2/2019) - Kedatangan calon presiden nomor urut dua (02) Prabowo Subianto ke Pondok Pesantren Majelis Taklim Kyai Tambak Deres, Bulak, di Surabaya disambut oleh massa pendukung calon presiden nomor urut satu (01) Joko Widodo.
Massa pendukung 01 itu bahkan tak segan meneriakkan nama Jokowi diiringi dengan yel-yel dukungan ketika Prabowo membuka jendela mobilnya, melintasi jalan menuju Ponpes itu.
"Jokowi, Jokowi, Jokowi," teriak massa sambil mengacungkan jempolnya, Selasa (19/2).
Selain itu, massa pendukung Jokowi pun menyambutnya dengan cara unik lain yakni memakai topeng Jokowi, juga membentangkan spanduk menyambut kedatangan Prabowo.
"Selamat datang Bapak Prabowo di wilayah Buluk-Kenjeran. Kami menyambutmu sebagai tamu, tapi pilihan kami tetap nomor 01 Jokowi-Ma'ruf Amin," tulis salah satu spanduk yang dipegang massa tersebut.
Namun, sambutan tersebut sempat membuat ricuh. Pasalnya salah satu pendukung pasangan nomor urut dua (02) Prabowo-Sandiaga Uno, meminta agar massa pendukung Jokowi dibubarkan.
"Bubarkan dia, meskipun simpatisan harus ada izinnya ga sembarangan semua ada aturan," ujar salah satu pendukung Prabowo-Sandi, Tri Susanti.
Dalam kunjungan tersebut, diketahui Prabowo melakukan pidato. Kali ini, Prabowo menyinggung bahwa kekayaan Indonesia tidak pernah dinikmati rakyat, karena mengalir ke luar negeri.
"Masalahnya, saya keliling, saya ke mana-mana, saya membuka rakyat Indonesia, saya memberitahu, bahwa kekayaan bangsa Indonesia mengalir keluar tidak ada di Indonesia, mengalir ke luar terus sudah berjalan puluhan tahun. Sekarang tinggal kita mau tidak kita terus membiarkan kekayan kita diambil ke luar negeri," tukas Prabowo. []
Baca juga:
- Mafia Lahan, Musuh Terkuat Jokowi
- Lahan Prabowo 340 Ribu Hektare, Kenapa Tidak Dimasukkan Dalam Laporan Kekayaan?
- Contoh-contoh Menyerang Pribadi atau Ad Hominem dalam Debat
- Lima Negara ini Luasnya Kalah dengan Luas Tanah Prabowo