Buka Kongres GMKI, Jokowi Jawab Kritikan Iklan Bioskop

Presiden Jokowi mengatakan masyarakat perlu mendapatkan informasi tentang hasil kerja pemerintah
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat MP Sinurat (kedua kanan), Menristekdikti Mohamad Nasir (kanan), Menkumham Yasonna Laoly (kiri) dan Ketua Panitia Kongres GMKI Andreas Anangguru Yewangoe (kedua kiri) membuka kongres ke-36 GMKI dengan membunyikan angklung, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/9). Kongres GMKI tersebut bertemakan, "68 Tahun GMKI Mengabdi untuk Indonesia". (Foto: Ant/Yulius Satria Wijaya)

Bogor, (Tagar 14/9/2018) -  Presiden Jokowi mengatakan masyarakat perlu mendapatkan informasi tentang hasil kerja pemerintah terkait dengan polemik iklan berjudul "2 Musim 65 Bendungan" yang diputar di sejumlah bioskop.

"Ya, masyarakat 'kan perlu mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mana yang sudah, mana yang dalam proses, mana yang akan dikerjakan. Kita ini ingin menyampaikan apa adanya, ya," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Pembukaan Kongres ke-36 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia bertema "68 Tahun GMKI Mengabdi untuk Indonesia" di Auditorium The Forest Resort Pamoyanan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/9), mengutip Antara.

Iklan yang tayang di sejumlah bioskop dan menampilkan hasil pembangunan pemerintah itu dikeluarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Sejumlah pihak menyebut iklan itu sebagai bagian dari kampanye Presiden RI Joko Widodo untuk Pilpres 2019.

Namun, kata Presiden, sudah menjadi peran dan tugas Komenkominfo untuk menjadi humas pemerintah (government public relations).

"Itu 'kan memang tugasnya Kominfo, itu amanat UU bahwa baik pembangunan yang sudah selesai, masih dalam proses, maupun belum selesai harus terus diinfokan agar mereka ikuti. Apa yang dikerjakan pemerintah, apa yang belum, apa yang akan (dikerjakan), 'kan begitu," kata Presiden.

Ia mengumpamakan tugas tersebut sebagaimana tugas Menteri Penerangan pada masa lalu.

"Kalau dahulu 'kan Menteri Penerangan yang menerangkan. Masa suruh diam begini (sambil tutup mulut). Bagaimana?" katanya.

Menurut dia, hal serupa telah disampaikan dan dilakukan kementerian yang dipimpin oleh Rudiantara itu sejak 3 atau 4 tahun lalu.

"Ya, itu 'kan dari tiga, empat tahun lalu menyampaikan, sudah disampaikan. Baik lewat YouTube, TV, itu sudah kewajiban Kominfo, itu amanat UU. Lihat saja," katanya.

Sesuai dengan UU, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menjalankan tugas sebagai humas pemerintah sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2015, dan Inpres No. 9 Tahun 2015.

Presiden didampingi oleh Menristekdikti M. Nasir dan Menkumham Yasonna Laoly.

Setelah meresmikan acara tersebut, Presiden Jokowi bertolak ke Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur untuk keberangkatan menuju Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka kunjungan kerja.***

Berita terkait