Buka Bisnis, Indef: Sesuaikan Karakteristik Masyarakat

Peneliti Indef Media Wahyudi Askar menilai bisnis yang bisa dikembangkan di tengah pandemi perlu disesuaikan dengan karakteristik masyarakat.
Ilustrasi. (Foto: Antara/Shutterstock)

Jakarta - Peneliti Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar menilai,  bisnis yang bisa dikembangkan di masa krisis akibat pandemi Covid-19 perlu disesuaikan dengan karakteristik masyarakat terlebih dahulu.

"Perlu menyesuaikan dengan karakteristik masyarakatnya, apakah ada di perkotaan, pedesaan, wilayah itu memang industri atau pertanian. Kalau dilihat dari agregat perekonomian saat ini yang masih menggeliat cukup positif kan pertanian dan sifatnya TIK (teknologi komunikasi dan informasi) kaitan dengan teknologi," kata Media saat dihubungi Tagar, Jumat, 25 September 2020.

Kalau bisnis-bisnis di perkotaan yang sangat populer sekarang itu e-commerce.

Selama pandemi yang terjadi di masyarakat pedesaan, kata Media, muncul bisnis-bisnis yang break even point-nya cepat dan working hour-nya bisa dibagi masyarakat. Saat pandemi terjadi penurunan pendapatan, kemudian masyarakat mengakali alternatif pekerjaan lain tanpa meninggalkan pekerjaan utama.

"Misalkan, pagi masyarakat ada yang bekerja di pertanian, kemudian sore kita lihat di desa-desa sudah mulai banyak pasar kaget, ada yang berjualan telur gulung, cilok. Itu binis tambahan di luar pekerjaan utama yang sudah mulai banyak dilakukan masyarakat pedesaan," ucap Media.

Sementara, untuk masyarakat perkotaan, menurut dia, bisnis melalui platform e-commerce masih menjadi yang terpopuler di tengah kondisi ekonomi sulit terlebih adanya pandemi Covid-19. "Kalau bisnis-bisnis di perkotaan yang sangat populer sekarang itu e-commerce. Jadi UMKM-UMKM bahkan termasuk ibu rumah tangga itu sudah bisa berbisnis dan menjual barang dagangannya lewat platform-platform e-commerce," ujar Media.

Alhasil, kata Media, masyarakat harus pintar dan kreatif dalam memanfaatkan peluang usaha di e-commerce tersebut. "Kembali lagi ke kreativitasnya, masyarakat tinggal mencari komoditas-komoditas yang memang dicari saat ini di era pandemi," ucapnya.

Terkait komoditas, kata dia, ada beberapa yang bisa dijadikan pilihan untuk mulai bisnis melalui e-commerce. "Komoditas di e-commerce yang lagi booming itu memang yang sifatnya barang perdagangan, seperti pakaian rumahan, mainan anak-anak, beberapa barang-barang yang bisa digunakan di rumah, usaha kuliner yang sifatnya makanan sudah jadi, itu cukup booming sekarang," tutur Media. []

Berita terkait
Pengamat: Bisnis E-Commerce Masih Jadi Pilihan Menguntungkan
Peneliti Indef Media Wahyudi Askar menilai bisnis di platform e-commerce masih menjadi yang terpopuler bagi masyarakat di tengah pandemi.
Penyebab E-Commerce Tak Bertahan di Tengah Pandemi
Perusahaan perdagangan secara online atau e-commerce menjadi pilihan banyak masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Imbas Pandemi, Bisnis E-Commerce Alami Shifting Komoditas
Peneliti Indef Media Wahyudi Askar menilai bisnis di e-commerce mengalami shifting komoditas di masa sulit akibat pandemi Covid-19 sekarang ini.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya