Budiman Sudjatmiko: Gibran, Bobby, Bayangan Jokowi

Budiman Sudjatmiko memberikan pandangan tentang langkah Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah 2020.
Gibran Rakabuming Raka menyalami warga saat akan berangkat mendaftar bakal calon Wali Kota di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 12 Desember 2019. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan Gibran Rakabuming harus keluar dari bayang-bayang ayahnya, Presiden Jokowi. Gibran bakal calon Wali Kota Solo 2020, kalau menang jangan sampai dianggap karena dikatrol oleh Presiden. Demikian pula dengan Bobby Nasution, menantu Jokowi, yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Medan 2020.

Budiman menilai posisi Gibran dan Bobby merupakan beban berat bagi mereka.

"Beban berat dia, menang enggak dianggap hebat, kalau kalah memalukan," ujar Budiman seperti diberitakan Antara, Sabtu malam, 21 Desember 2019.

Menurut Budiman, Gibran harus mematahkan tantangan itu, karena pekerjaan terbesar dia bukan memenangkan pertarungan kepala daerah. 

Menang enggak dianggap hebat, kalau kalah memalukan.

Presiden Jokowi  dan Gibran Rakabuming RakaPresiden Jokowi (kanan) dan putranya Gibran Rakabuming Raka (kiri) saat santap siang bersama di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. (Foto: BPMI Setpres)

"Seorang seperti Gibran mudah memenangkan pertarungan itu. Dia boleh lah, dia cukup populer. Sebagai pendatang baru dia populer lah ya," tutur Budiman.

Kata Budiman, yang jadi masalah justru ketika kompetisi nanti berakhir, entah berakhir dengan kemenangan atau kekalahan Gibran. Hasil apa pun akan membuat beban moral yang mengerikan untuk putra sulung Presiden Jokowi itu.

Budiman mengatakan hanya bisa berempati, karena proses politik Gibran dan juga Bobby secara prosedural tidak melanggar hukum. Setiap warga negara punya hak mencalonkan diri dalam pemilihan umum.

"Anaknya Soeharto saja boleh kok ikut pemilu. Ya kan? Itu hak ya. Hak dia enggak boleh dilarang," kata Budiman.

Apalagi Gibran sungguh-sungguh memenangkan pemilu, tapi kemudian orang mengatakan bukan karena Gibran yang hebat, Jokowi yang hebat. Menurut Budiman, secara psikologis itu mengerikan.

Gibran dan BobbyPutra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan menantunya Muhammad Bobby Afif Nasution. (Foto: Instagram/kaesangp)

"Saya bukan anak seorang tokoh, tapi saya belum tentu sanggup seperti dia menanggung beban itu. Tapi kalau menurut saya, dia harus keluar dari bayang-bayang bapaknya dan sanggup tidak mengalami beban kemenangannya sendiri," ujar Budiman.

Begitu pula dengan Bobby Nasution, menurut Budiman bebannya kurang lebih sama dengan Gibran. Karena itu diperlukan strategi luar biasa cerdas untuk membuktikan diri telah lepas dari bayang-bayang tersebut.

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta di kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, di Semarang, Sabtu.

Gibran mengatakan sebagai anak muda sekaligus kader PDI Perjuangan dan bakal calon Wali Kota Surakarta, ia ingin membesarkan partai berlambang banteng moncong putih.

"Saya ingin membesarkan PDIP dengan cara gotong-royong dengan semua elemen partai, baik di struktur maupun kultur, sekaligus dengan tokoh-tokoh senior PDIP. Intinya saya siap mengabdi pada partai," kata Gibran. []

Baca juga:

Berita terkait
Gibran Uji Kelayakan Bakal Calon Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka uji kepatutan dan kelayakan sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta pada Sabtu, 21 Desember 2019.
Gibran Bikin Visi dan Misi Sendiri Pimpin Kota Solo
Gibran siap menjalani ujian fit and proper test di DPD PDIP Jateng. Gibran mengaku visi dan misi untuk memimpin Kota Solo, akan dibuatnya sendiri.
Relawan Gibran Pilih Posko Utama di Tengah Kota
Relawan Gibran sedang mencari lokasi yang pas untuk posko utama pemenangan pada Pilkada Solo 2020. Kini sudah ada 28 elemen yang membangun posko.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.