Budiman Sudjatmiko Buat Penangkal Panic Buying

Ketua Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko bersama dengan beberapa inovator lainnya membangun program agar terhindar dari dampak Covid-19.
Budiman Sudjatmiko. (Foto: Tagar/Moh. Ainul Yaqin)

Jakarta - Ketua Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko bersama dengan beberapa organisasi lainnya membangun program Peduli Pangan Desa Kota agar masyarakat tidak panic buying karena terkena dampak virus Corona atau Covid-19.  

"Program ini lahir dari beberapa teman inovator yang memiliki banyak jaringan ke desa-desa di seluruh Indonesia. Kemudian kita berpikiran persoalan pandemi Covid-19, selain penyebaran virus dan physical distancing. Persoalan ini mempunyai efek yang luar biasa ke belakang. Kami para inovator menginisiasi membuat Peduli Pangan Desa Kota," kata Budiman kepada Tagar, Minggu, 4 April 2020.

Kita tahu banyak yang kesulitan untuk mendapat makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Gerakan relawan ini, kata Budiman, untuk memastikan rakyat Indonesia yang terkena dampak Covid-19 bisa mendapatkan akses pangan dan kebutuhan sehari-hari dari sumber di desa dengan kualitas dan harga murah.

Peduli Pangan Desa Kota, kata Budiman, akan membantu penyediaan bahan pangan murah dari desa-desa mitra program. Untuk itu, kata Budiman, program ini menawarkan kerja sama dengan dapur-dapur dan pembagian sembilan bahan pokok (sembako) relawan, yang disebut Dapur Peduli dan Sembako Peduli Mitra.

Menurut dia, menghadapi kondisi pandemi Covid-19 banyak yang tidak berani untuk keluar dari rumah dan kehilangan mata pencaharian. Program Peduli Pangan Desa Kota memberikan akan memberikan harapan bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kita tahu banyak yang kesulitan untuk mendapat makanan dan kebutuhan sehari-hari," ucapnya.

Budiman mengatakan, terus mendorong desa-desa yang memiliki stok pangan agar bersedia memasok ke daerah yang terhambat akibat wabah Covid-19.

"Sehingga kita mendorong mengkonsolidasikan supaya desa-desa bersedia memasok makanan ke kota, entah yang rumah susun, perkampungan atau desa-desa yang di kota yang memang terhambat," ujar dia.

Nantinya, kata Budiman, akan dibuatkan dapur peduli yang memasak makanan untuk dikonsumsi sehari-hari maupun memberikan stok makanan untuk sebulan ke depan.

"Agar bisa dimasak dan dikonsumsi untuk makanan sehari-hari, bahkan juga untuk kebutuhan orang menyimpan stok makanan sebulan tanpa harus panic buying ke pasar atau ke mal yang belakangan sering terjadi. Kita ingin memastikan tidak ada panic buying dan rebutan," ujar dia.

Selain itu, kata Budiman, sebelumnya dipastikan ada suplai pasokan yang dimiliki desa-desa, terutama makanan. Ia mengatakan, bersama tim sudah mengkonsolidasikan ke beberapa daerah di Indonesia.

"Sehingga daerah-daerah nanti membuat dapur perduli di masing-masing kota, kelurahan, perkampungan dan desa-desa. Itu sudah didaftarkan dan kita bisa mengetahui kebutuhannya berapa. Nanti akan dipasok, beras, sayur mayur, maupun bumbu-bumbu dari desa ataupun pemasok terdekat," ucap Budiman.

Menurut dia, daftar kebutuhan masing-masing kota bisa didata dari dapur peduli yang dibangun masing-masing kampung. Kemudian, dihubungkan dengan desa atau pemasok terdekat di daerah yang membutuhkan pasokan.

Selain itu, kata Budiman, telah disediakan tracking kesehatan dan carrier bagi penderita Covid-19. Ia mengatakan, ada juga program Peduli Kerja bagi masyarakat yang terkena dampak virus Corona.

"Peduli Kerja sedang kita daftarkan dengan beberapa kelompok dan pengusaha industri untuk memastikan orang yang terpaksa kerja dari rumah atau kehilangan pekerjaan bisa mendapat projek pekerjaan dari industri-industri yang ada," ujarnya.

Nantinya, kata Budiman, kerja dapat dilakukan tanpa harus keluar dari rumah, yakni dengan menggunakan handphone maupun laptop. Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga yang harus bekerja di luar, karena mendistribusikan langsung pesanan pangan yang diterima.

"Bisa dikerjakan di rumah, dengan handphone, laptop atau kerjaan yang dikontrakkan ke rakyat atau ke rumah-rumah, agar mereka yang terpaksa berhenti bekerja sementara atau berhenti seterusnya memiliki penghasilan," ucap dia. []

Berita terkait
Wawancara Eksklusif Budiman Sudjatmiko
Bincang-bincang Tagar bersama Budiman Sudjatmiko tentang Inovator 4.0 Indonesia, berbagai isu terkini, kiprahnya di politik, dan kehidupan pribadi.
Pembatasan Belanja Pangan Corona, Picu Panic Buying
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Ira Aprilianti menilai pembatasan pembelian bahan pokok memicu konsumen bersikap panic buying.
Panic Buying di Tengah Isu Corona Malah Bikin Rugi
Konsultan jasa finansial Grant Thornton mengingatkan masyarakat tidak melakukan aksi panic buying saat mendengar virus corona masuk Indonesia.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.