Budi Karya Sumadi, Menhub Kepercayaan Jokowi

Budi Karya Sumadi kembali dipercaya Presiden Jokowi jadi Menhub di Kabinet Indonesia Maju, sebelumnya, Budi Karya memimpin berbagai perusahaan
Menhub, Budi Karya Sumadi menjawab pertanyaan wartawan usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 18 Juli 2019. (Foto: setkab.go.id/Humas/Jay)

Jakarta – Budi Karya Sumadi terpilih kembali sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) periode 2019-2024, ini semakin mempertegas kalau dia adalah orang kepercayaan Presiden Jokowi khususnya dalam hal perhubungan. Pasalnya, tahun ini merupakan periode kedua baginya membina kementerian tersebut sejak 2016.

Pria yang menggantikan posisi Ignasius Jonan di 2016 pada reshuffle kabinet jilid II ini mulai memperlihatkan kepiawaiannya memimpin sebuah perusahaan sejak menjadi Direktur Utama (Dirut) di PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-2013), PT Jakarta Propertindo (2004-2013), hingga pada akhirnya dipercaya memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Angkasa Pura II (Persero).

1. Alumni Arsitektur UGM Yogyakarta

Selama menjadi dirut di PT Jakarta Propertindo, pria kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 ini telah menuntaskan revitalisasi Taman Kota Waduk Pluit, Jakarta Utara, menyelesaikan pembangunan Taman Waduk Ria Rio, Jakarta Timur, Electronic Road Pricing (ERP), serta membereskan proyek pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Sementara itu, kariernya sebagai dirut PT Angkasa Pura II (2015-2016) dengan mengelola sekitar 13 bandara, ia telah membangun Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Sebelumnya, suami dari Endang Sri Hariyatie ini sudah melalang buana di berbagai macam industri. Ia pernah menjabat sebagai Staf Department Real Estate pada Business Development Pembangunan dan Property Management PT Pembangunan Jaya pada 1982-1991. Selain itu, alumni jurusan Arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM) (1981) ini penah menjadi General Manager di PT Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992), dan Wakil Direktur di PT Jaya Land (1992-1994).

Setelah itu, menteri lulusan SMA Xaverius 1 (1975) ini menjabat sebagai Direktur Keuangan pada PT. Jaya Land (1994-2001), dan Direktur Keuangan PT Jaya Real Property Tbk (1994-2001), serta Direktur Pengembangan PT Jaya Garden Polis (1994-2001). Budi Karya juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Wisma Jaya Artek (1996-2001).

Memasuki tahun 2001, pria yang sempat membantu orangtuanya berjualan di usianya yang baru menginjak 10 tahun ini kemudian menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dan Direktur Keuangan di PT TIJA hingga 2004. Di tahun yang sama, ia juga memegang jabatan sebagai Komisaris di PT Philindo sampai 2013.

2. Infrastruktur hubungkan kawasan industri rakyat, ekonomi, dan pariwisata

Menteri yang pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 Talang Semut Lama (1972) ini adalah anak dari pasangan Abdul Somad Sumadi dan Kusmiati. Ayahnya adalah seorang pejuang dari Sumatera Selatan (Sumsel) dan bekerja di Kantor Wilayah (Kanwil) Departemen Penerangan (Deppen) Sumsel pada 1962.

budi1Budi Karya Sumadi (Foto: id.wikipedia.org)

Selain ayanya, ibunya pun cukup aktif mendedikasikan dirinya untuk bangsa. Ibunya pernah menjadi anggota DPRD Sumsel (1956-1959) dan pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi Obor Rakyat. Sebelumnya, ibunya pernah bekerja sebagai guru Taman Kanak-Kanank (TK).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menitipkan pesan kepada Budi Karya di hari pelantikannya sebagai Menteri Perhubungan. Jokowi berpesan agar Budi memperbaiki masalah konektivitas dari jalur darat, laut, hingga udara. Selain itu, ia juga diharapkan bisa memberdayakan stakeholder dan memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia.

Beberapa bulan sebelum pelantikannya sebagai menhub di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, Budi Karya pernah mengungkapkan akan pentingnya pembangunan infrastruktur yang menyambung dengan kawasan industri rakyat, kawasan ekonomi, dan kawasan pariwisata.

“Pembangunan infrastruktur akan terus dilanjutkan dan yang lebih penting adalah menyambungkannya dengan kawasan industri rakyat, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pariwisata,” ujar Budi karya. Ia melanjutkan, jika hal tersebut dilakukan maka akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Pendidikan:

SD Muhammadiyah Bukit Kecil (1969)

SMP Negeri 1 Talang Semut Lama, Palembang (1972)

SMA Xaverius 1 (1975)

Universitas Gadjah Mada (UGM) (1981)

Karier:

Ass. Perencana Design Fakultas Teknik (FT) UGM (1979)

Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)

Staf Departemen Real Estate Buseiness Development Pembangunan dan Property PT. Pembangunan Jaya (1982-1991)

Manager Marketing Property PT. Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991)

General Manager PT. Semarang Buit Jaya Metro (1991-1992)

Wakil Direktur PT. Jaya Land (1992-1994)

Direktur Keuangan PT. Jaya Land (1994-2001)

Direktur Keuangan PT. Jaya Real Property Tbk (1994-2001)

Direktur Pengembangan PT. Jaya Garden Polis (1994-2001)

Presiden Direktur PT. Wisma Jaya Artek (1996-2001)

Direktur Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2001-2004)

Direktur Keuangan PT. TIJA (2001-2004)

Komisaris PT. Philindo (2001-2013)

Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk (2004-2013)

Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (2004-2013)

Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (2015-2016)

Menteri Perhubungan (2016-sekarang) []

Berita terkait
Menhub Budi Karya Sebut Tol Trans Sumatera Bagus
Menhub Budi Karya Sumadi menilai jalur tol Trans Sumatera Lintas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah bagus dan dapat digunakan dengan baik.
Budi Karya Cek Angkutan Layanan Natal dan Tahun Baru
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pengecekan pelayanan angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Provinsi Banten.
Budi Karya Tunjuk Fuad Rizal Jadi Plt Dirut Garuda
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjuk Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas Dirut Garuda.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.