Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai masyarakat masih merasa waspada untuk menggunakan angkutan umum terutama dari interaksi dengan pengguna lain di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) Covid-19.
Dengan demikian, kata dia pemerintah berusaha keras melakukan upaya pemulihan (build back better) dengan memastikan ketersediaan angkutan umum yang menerapan protokol kesehatan di tempat pemberangkatan, selama perjalanan maupun di tempat kedatangan.
Tak hanya itu, menurutnya pemerintah akan mendorong penerapan intelligent system sistem transportasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Pemerintah juga mendorong secara maksimal penerapan intelligent system dan protokol kesehatan seperti contactless ticketing, cashless payment, digital information, system apps," ucap Budi Karya seperti dikutip Tagar dalam keterangan resmi Kementerian Perhubungan, Rabu, 5 Agustus 2020.
Ia tak memungkiri sektor transportasi turut mengalami tekanan di masa pandemi Covid-19. Kendati demikian, pemerintah kata Budi tak berhenti berusaha mencari kebijakan yang tepat untuk diterapkan.
"Kami terus mencari rumusan kebijakan yang pas yang memperhatikan keseimbangan antara dua pihak yaitu konsumen dan perusahaan transportasi," ujar Budi Karya Sumadi dalam diskusi virtual, Rabu, 22 Juli 2020.
Kebijakan tersebut, kata dia harus menguntungkan dua pihak baik operator maupun konsumen. Misalnya, ketika menerapkan sejumlah aturan protokol kesehatan, yaitu pembatasan kapasitas penumpang dan sebagainya.
"Bagaimana konsumen bisa bertransportasi dengan aman dan sehat, dan bagaimana perusahaan transportasi dapat tetap bertahan dan beroperasi di masa pandemi ini," tuturnya. []