Makassar - Rektor Universitas Negeri Makassar Husain Syam menyebut keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendatangkan rektor asing ke Indonesia tidak akan mudah terlaksana lantaran pengaruh adaptasi budaya.
"Bahwa ada kearifan lokal yang tidak dipahami oleh rektor dari luar negeri. Demikian, ada memang yang bisa diadopsi dari luar negeri tapi tidak semuanya bisa dijalankan, bahkan bisa ada kemunduran, atau bahkan jalan di tempat," kata Husain Syam di Makassar, Kamis, 29 Agustus 2019.
Saya kira tidak mudah juga dengan situasi di Indonesia saat ini. Tidak mungkin secara tiba-tiba untuk melakukan copy paste yang ada di negaranya untuk langsung di terapkan di Indonesia.
Menurut dia, perguruan tinggi di Indonesia dan perguruan tinggi di luar negeri memiliki karakteristik yang berbeda. Sebab itu soal rektor asing tidak mudah akan diterapkan.
"Saya kira tidak mudah juga dengan situasi di Indonesia saat ini. Tidak mungkin secara tiba-tiba untuk melakukan copy paste yang ada di negaranya untuk langsung di terapkan di Indonesia," ujar dia.
Husain Syam menyebut, rektor di Indonesia memiliki kuasa terhadap anggaran, sementara jika rektor luar asing masuk di Indonesia bagaimana caranya mengelola, bisa-bisa wakil rektor akan berebut.
"Sebetulnya yang baik dari rektor luar negeri adalah komitmen manajerialnya, konsistensinya dalam menjalankan kegiatan, serta tidak mudah diintervensi," kata dia.