Agam - Seekor buaya didapati sedang bertelur di kawasan rawa perkebunan kelapa sawit milik warga Ujung Labung, Nagari Tiku Limo Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Buaya biasanya akan tetap menunggui telurnya sampai menetas.
Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BKSDA Resor Agam, Ade Putra, mengatakan satwa langka dan dilindungi itu ditemukan sedang menunggui sarang telurnya yang berjarak sekitar 400 meter dari pemukiman warga setempat. Pihaknya mendapatkan laporan penemuan itu pada Rabu 15 Januari 2020.
"Biawak merupakan predator utama pengganggu telur buaya selama masa eramnya, sehingga induknya sangat sensitif terhadap aktivitas mahkluk hidup lainnya," katanya saat dihubungi Tagar, Jumat 17 Januari 2020.
Menurut Ade, jumlah telur buaya biasanya mencapai 500 butir. Telur-telur tersebut akan menetas dalam rentang waktu 90 sampai 110 hari. Namun biasanya, hanya 50 persen di antara telur tersebut yang sukses menjadi anak buaya.
"Di sana memang habitatnya karena jaraknya dari hanya sekitar 50 meter. Buaya biasanya akan tetap menunggui telurnya sampai menetas," katanya.
Selain itu, pihak BKSDA mengimbau masyarakat untuk tidak mengusik apalagi mendekati buaya yang sedang bertelur. Pihaknya juga memasang batas pengaman dan rambu-rambu larangan agar masyarakat tidak mendekati satwa berbahaya itu.
"Kami akan terus melakukan pemantauan perkembangan telur reptil bertubuh besar ini sampai menetas," tuturnya. []