Jakarta - Perusahaan Listrik Negara atau PT PLN (Persero) menggelontorkan dana sebesar Rp 42,9 miliar untuk mendukung penanganan pandemi virus corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020, selain berkomitemn menjaga pasokan listrik untuk masyarakat dan rumah sakit.
Sumbangan tersebut diserahkan Tim Manajemen Krisis Covid-19 PLN melalui Yayasan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara bertahap.
"Kami komitmen untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia. Mudah-mudahan sinergitas PLN dengan BUMN ini dapat membantu menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ujar Direktur Human Capital dan Management PLN Syofvi F. Roekman seperti dikutip Tagar dalam siaran pers PLN, Sabtu, 11 Juli 2020.
Menurut Syofvi bantuan yang diberikan merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan oleh Tim Manajemen Krisis Covid-19 PLN kepada pegawai PLN Grup dan mitra kerja PLN. Dengan harapan, dana yang terkumpul dapat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Kami prioritaskan membantu tenaga kesehatan dan rumah sakit sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 yang berjuang mengobati para pasien Covid-19,” tutur Syofvi.
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik sumbangan yang diberikan PLN untuk penanganan Covid-19. Ia mendorong BUMN untuk terus meningkatkan kinerja dan selalu bersinergi memberikan bantuan guna menangani penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Apa yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk terus memerangi Covid-19 hingga tuntas,” ucap Erick.
Bantuan PLN untuk menangani Covid-19 di Tanah Air telah disalurkan dalam beberapa tahap. Pada tahap kelima ini, perseroan menyerahkan bantuan senilai Rp 2,7 miliar. Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Syofvi F. Roekman selaku Ketua Tim Manajemen Krisis Covid-19 kepada Ketua Yayasan BUMN Harjawan Balaningrath di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.
Sumbangan yang disalurkan melalui Kementerian BUMN antara lain 13.865 baju hazmat, 50.060 masker, 11.500 sarung tangan, 1.595 kaca mata, 3.026 pelindung wajah, 1.000 rapid test kit, 3.900 polymerase chain reaction (PCR) test kit, enam ventilator, hand sanitizer, dan sebagainya. []
