BPS: Ekspor Turun 13 Persen, Pertambangan Pemicunya

BPS mencatat nilai ekspor pada April 2020 turun 13,33 persen menjadi US$ 12,19 miliar, salah sastu pemicunya adalah sektor pertambangan.
(Foto: Wikipedia/BPS).

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor pada April 2020 sebesar US$ 12,19 miliar atau turun 13,33 persen dibandingkan dengan Maret 2020 yang sebesar US$ 14,07 miliar. Adapun, secara tahunan juga tercatat lebih kecil dari April 2019 yang tercatat US$ 13,11 miliar.

Kepada BPS, Suhariyanto mengungkapkan merosotnya valuasi pengiriman barang dan jasa ke mancanegara itu disebabkan oleh anjloknya ekspor lima komoditas dalam negeri.

Penurunan yang paling banyak terjadi pada sektor pertambangan, diantaranya batu bara, biji tembaga, dan juga biji besi

Baca Juga: BPS Kirim Sinyal Kelangkaan Pangan Mulai Juli 2020 

“Penurunan yang paling banyak terjadi pada sektor pertambangan, diantaranya batu bara, biji tembaga, dan juga biji besi yang secara total turun 22,11 persen dibandingkan dengan Maret 2019 menjadi US$ 1,54 miliar,” tuturnya di Jakarta, Jumat, 15 Mei 2020.

Hasil serupa juga terjadi pada ekspor nonmigas April 2020 yang hanya membukukan US$ 11,58 miliar atau turun 13,66 persen dibanding Maret 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas April 2019, turun 6,38 persen.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga April 2020 mencapai US$ 53,95 miliar atau meningkat 0,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. "Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 51,07 miliar atau meningkat 3,19 persen,” tutur Suhariyanto.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas April 2020 terhadap Maret 2020 terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$413,2 juta (22,15 persen). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$92,9 juta (11,03 persen).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–April 2020 naik 7,14 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Begitu pula ekspor hasil pertanian naik 15,15 persen, sementara ekspor hasil tambang dan lainnya turun 16,72 persen.

Ekspor nonmigas April 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$ 2,21 miliar. Setelah itu disusul Amerika Serikat US$ 1,29 miliar dan Jepang US$ 1,04 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,24 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$ 1,04 miliar.

Simak PulaBPS: Impor Barang Modal dan Bahan Baku Anjlok

Menurut provinsi asal barang, BPS mencatat ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 8,97 miliar (16,63 persen). Setelah itu diikuti Jawa Timur US$ 6,72 miliar (12,45 persen) dan Kalimantan Timur US$ 4,99 miliar (9,24 persen). []

Berita terkait
Covid-19, BPS Catat Impor Masker ke Jatim Melonjak
BPS Jatim mencatat di tengah pandemi Covid-19, impor masker selama Maret 2020 ke Jatim melonjak tajam hingga 634,54 persen.
BPS: Neraca Perdagangan Surplus 743,4 Juta Dolar AS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus 743,4 juta dolar Amerika Serikat (AS).
BPS Ingatkan Pemerintah Waspada Dampak Virus Corona
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan seluruh negara, tak terkecuali Indonesia perlu mewaspadai dampak ekonomi virus corona.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya