BPPTKG Catat Gempa Guguran Merapi Sebanyak 33 Kali

BPPTKG mencatat pada 23 November 2020 tercatat 33 kali guguran gempa. Sembilan di antaranya terdengar lemah hingga keras.
Gunung Merapi. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat perkembangan aktivitas Gunung Merapi pada Senin, 23 November 2020 hingga pukul 24.00 WIB, telah terdengar suara guguran sebanyak sembilan kali (lemah-keras) dari Pos Babadan dan Pos Kaliurang.

Secara visual terlihat asap berwarna putih dengan intensitas tebal dengan ketinggian 50 meter di atas puncak. Suhu udara adalah 14-27,5 derajat celcius.

Menurut hasil rekaman seismograf, gempa guguran terjadi sebanyak 33 kali, gempa hembusan 83, 399 gempa hybrid/fase banyak, 37 gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik jauh. Kemudian untuk laju rata-rata deformasi yang diukur berdasarkan Electronic Distance Measurement (EDM) Babadan adalah sebesar 11 sentimeter per hari.

Baca Juga:

"Dalam hal ini, pengamatan terus dilakukan mengingat status Gunung Merapi telah dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis 5 November 2020," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Selasa, 24 November 2020.

Berdasarkan hasil dari pengamatan tersebut, maka BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar dihentikan. Diimbau bagi para pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Dalam hal ini, pengamatan terus dilakukan mengingat status Gunung Merapi telah dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis 5 November 2020.

Pemerintah Kabupaten Sleman di Yogyakarta serta tiga kabuppaten di Jawa Tengah, masing-masing Kabupaten Magelang, Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Adapun prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Baca Juga:

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. []

Berita terkait
Penjelasan BPPTKG soal Guguran Lava 1954 di Puncak Merapi
Gunung Merapi terjadi guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara. Warga diminta tetap tenang.
Penjelasan Mbah Mijan Soal Pertemuan Gaib di Gunung Merapi
Paranormal Mbah Mijan menyebut ada pertemuan gaib di Gunung Merapi. Pertemuan gaib itu dirasakan Mbah Mijan pada Minggu, 22 November.
Ini Sosok Gaib yang Akan Berikan Tanda Jika Merapi Meletus
Gunung Merapi yang garang ternyata menyimpan sejumlah mitos dan cerita mistis yang berkembang di masyarakat.
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.