BPPTKG: Aktivitas Gunung Merapi Terus Meningkat

Pada pukul 20.17 WIB, Merapi meluncurkan awan panas dengan sejauh 1.400 meter berdurasi 141 detik.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangan pers menyebutkan Merapi sudah mengeluarkan awan panas. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta, (Tagar 31/1/2019) - Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Guguran lava pijar atau awan panas sering terjadi. Warga sekitar Merapi, khususnya di Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah sering melihatnya meluncur dari puncak gunung teraktif di Indonesia itu. Warga sekitar akrab menyebut awan panas Merapi dengan awan wedhus gembel.

Luncuran awan panas terpanjang terjadi pada Selasa (29/1) malam. Pada pukul 20.17 WIB, Merapi meluncurkan awan panas dengan sejauh 1.400 meter berdurasi 141 detik. Luncuran ini merupakan yang terjauh sejak Merapi erupsi dahsyat pada 2010 lalu.

Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, berdasarkan analisisi visual kejadian dan deposit, guguran lava yang terjadi, Selasa (29/1) malam merupakan awan panas guguran.

Dia menjelaskan, kronologi kejadiannya, pada periode pukul 00.00 - 20.00 WIB, tercatat low frequency satu kali, multifase dua kali, hembusan dua kali, guguran 29 kali dan tektonik jauh satu kali. 

"Pengamatan lava pijar tercatat sembilan kali ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 200-700 meter," kata Hanik kepada Tagar News, Kamis (31/1).

Hanik mengatakan, awan panas guguran pertama teramati pada pukul 20.17 WIB dengan jarak luncur 1.400 meter berdurasi 141 detik. Awan panas guguran kedua teramati pukul 20.53 WIB dengan jarak luncur 1.350 meter berdurasi 135 detik. Awan panas ketiga teramati pukul 21.41 WIB dengan jarak luncur 1.100 meter berdurasi 111 detik. 

"Semua awan panas guguran mengarah ke hulu Kali Gendol," tegasnya.

Dia mengungkapkan, akibat adanya guguran lava pijar tersebut menyebabkan hujan abu tipis di Kabupaten Botolali meliputi Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo dan Kota Boyolali. Sedangkan di Kabupaten Klaten juga dilaporkan terjadi hujan abu tipis, tepatnya di Kecamatan Kemalang. 

"Boyolali dan Klaten hujan abu karena saat itu arah angin ke timur," imbuhnya.

Hanik menegaskan, guguran-guguran awan panas sampai jarak luncur sepanjang 1.400 meter tersebut masih relatif pendek. 

"Jarak luncurnya masih relatif pendek, sehingga tingkat aktivitas Merapi ditetapkan pada level II atau waspada," ucapnya.

BPPTKG Yogyakarta mengeluarkan dua rekomendasi perihal aktivitas Merapi tersebut. Pertama, masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) III diminta tetap tenang, beraktivitas seperti biasa namun tetap mengikuti informasi aktivitas Merapi. 

"Rekomendasi kedua, radius 3 kilometer dari puncak Merapi agar dikosongkan aktivitas penduduk," ungkapnya.

Sementara itu, sampai saat ini berdasarkan analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi sampai pekan lalu mencapai 461.000 meter kubik. Laju pertumbuhan lava sebanyak 1.300 meter kubik per hari.

Dalam sepekan terakhir, 18-24 Januari 2019 Gunung Merapi tercatat mengalami tiga kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali gempa guguran, dua kali gempa frekuensi rendah dan tujuh kali gempa tektonik.

Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana mengatakan, di Provinsi DIY khususnya di Kabupaten Sleman sejak terjadi guguran awan panas, tidak ada laporan hujan abu. 

"Arah mata angin ke timur, jadi yang kena daerah yang berada di sebelah timur Merapi (Boyolali dan Klaten)," kata dia.

Namun, sebagai antisipasi hujan abu di sebelah selatan Merapi karena perubahan arah mata angin, ribuan masker sudah disiapkan. 

"Stok masker kita ada 30.000 unit. Jumlah itu sangat mencukupi," tegasnya.

Menurut Biwara, selain menyiapkan stok masker, seluruh posko BPBD sudah diaktifkan sebagai upaya mitigasi bencana erupsi Merapi. 

"Kapasitas dan kesiapsiagaan warga lereng Merapi sudah disiapkan untuk menghadapi setiap ancaman bencana serta menimimalisir kerugian," ungkapnya. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.