BPN Bantah Melakukan Settingan, TKN: Kampanye yang Wajar Saja

Video antara Sandi dan emak-emak menjadi ladang kecurigaan publik, sebab ada dugaan keduanya sudah saling mengenal.
BPN Bantah Sandi Melakukan Settingan Kampanye. (Foto: Instagram/sandiuno)

Jakarta, (Tagar 31/1/2019) - Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid membantah tudingan publik, terkait adanya settingan saat calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua (02) Sandiaga Uno bertemu dengan wanita atau emak-emak yang menangis di RM Sukahati, Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Justru, ia juga turut terkejut, saat emak-emak tersebut menangis bertemu Sandi.

"Tidak ada sama sekali setting begitu. Khusus untuk wanita nangis itu, saya kebetulan berada di lokasi disana. Benar-benar mengejutkan," beber dia kepada Tagar News, Kamis (31/1).

Sebagai penanggung jawab acara, Sodik sebenarnya merasa kesal dengan adanya momen tersebut. Namun, menurutnya Sandi memang harus menerima antusias dari emak-emak tersebut.

"Ya, benar-benar, Saya penanggung jawab acara itu. Disatu sisi kesel acara dan jadwal lain terganggu, disisi lain ya harus memahami dan menerima semangat dan hasrat ibu tersebut," jelasnya.

Video antara Sandi dan emak-emak menjadi ladang kecurigaan publik, sebab ada dugaan keduanya sudah saling mengenal. Atas penelusuran publik, belakangan diketahui emak-emak tersebut bernama Imas Siti Masitoh, seorang kader PAN Kabupaten Sumedang.

Namun, Sodik mengaku tak mengetahui bahkan menyelidiki latar belakang emak-emak tersebut. Karena, siapapun emak-emak, menurutnya bebas melakukan hal apapun jika bertemu dengan Sandi.

"Aduh tidak kami selidiki segitunya, dan siapapun emak-emak boleh dan bisa untuk berbuat begitu," tandas Juru Debat Badan Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut.

TKN: Kampanye Wajar Saja

Sementara itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Irma Suryani Chaniago meminta Sandi untuk melakukan kampanye dengan cara yang wajar. Sebagai seorang cawapres, menurutnya, Sandi lebih baik tampil elegan dihadapan publik.

"Sudah deh, tidak usah lebay, yang wajar-wajar saja. Dan menurut saya lebih baik tampil elegan sebagai calon wapres," tegasnya kepada Tagar News, Kamis (31/1).

Pasalnya, video viral antara Sandi dan juga emak-emak tersebut kadung diduga publik sebagai bentuk settingan. Jejak digital keduanya pun dapat di telusuri di media sosial.

"Kan sudah banyak faktanya beredar di medsos, ada yang pura-pura minta foto sampai nangis, eh jejak digitalnya memperlihat kan yang minta photo itu sudah saling kenal, bahkan foto sedang duduk bareng," terang Ketua DPP Partai Nasdem ini.

Anggota Komisi IX ini merasa kasian, hanya kerena ingin disebut milenial, Sandi tidak harus melakukan hal-hal yang dinilai kekanak-kanakan.

"Kasihan kan, masak ada cawapres kelakuannya seperti anak-anak  dengan menaruh Pete di kepala cuma karena ingin disebut milenial," tukasnya. []

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)