Bukittinggi - Tiga orang pekerja tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dilaporkan mengalami kecelakaan kerja. Ketiganya menderita luka bakar dalam insiden yang terjadi Sabtu, 25 Juli 2020.
Para korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ali Hanafiah Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Tiga pekerja itu berinisial SYI, 39 tahun, SKM, 58 tahun dan AGE, 33 tahun.
Tenaga kerja korban kebakaran telah mendapatkan perawatan di pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK), yaitu RSUD M Ali Hanafiah.
Menyikapi musibah itu, PPS Kepala Cabang BPJamsostek Bukittinggi, Yori Pratama menyebut para pasien telah terdaftar sebagai peserta di PT Dasrat Sarana Arang Sejati (DSAS) Unit Tambang dalam empat program sekaligus. Yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (Jkm), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP).
Baca juga:
- Polisi Ungkap Sebab Kebakaran Tambang di Sawahlunto
- 3 Pekerja Tambang di Sawahlunto Dilaporkan Terbakar
- Cara Polres Sawahlunto Ajak Warga Patuh Lalu Lintas
“Tenaga kerja korban kebakaran telah mendapatkan perawatan di pusat layanan kecelakaan kerja (PLKK), yaitu RSUD M Ali Hanafiah. Seluruh biaya pengobatan dan perawatan sampai sembuh sesuai kebutuhan medis akan ditanggung oleh BPJamsostek,” ujarnya.
Yori menambahkan pihaknya juga memberikan santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) kepada keluarga pasien. Santunan ini nantinya akan diberikan sebagai pengganti penghasilan selama peserta menjalani pengobatan dan perawatan medis.
“Jika terjadi kemungkinan terburuk berupa cacat permanen, juga akan diberikan jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku,” imbuhnya.
Diberitakan Tagar sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sawahlunto Iptu Roy Suganda Putra Sunirat mengatakan, kecelakaan kerja itu terjadi di lobang tambang batu bara bawah tanah kode D-03 lobang B yang dikelola PT Dasrat Sarana Arang Sejati (DSAS) yang berlokasi di Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
“Investigasi kami lakukan secara bersama-sama untuk menemukan fakta kecelakaan tambang yang terjadi. Terlebih sampai saat ini, ketiga korban masih belum bisa diambil keterangan karena terkendala kondisi kesehatannya yang belum pulih," ucapnya.[]