BPD DIY Punya Program Kredit Rp 2,5 Juta Tanpa Agunan

BPD DIY punya program kredit Rp 2,5 juta bagi ultra UMKM tanpa agunan selama pagebluk. Untuk program ini disiapkan Rp 10 miliar.
Kepala Cabang Utama Bank BPD DIY Agus Ridwanta saat memberikan keterangan kepada awak media pada Senin, 23 November 2020. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki program menarik semasa pagebluk ini. Program tersebut bernama Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PED), salah satunya yakni menyalurkan kredit untuk ultra usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.

Program ini merupakan arahan Gubernur DIY Sri Sulta Hamengku Buwono (HB) X agar BPD bisa membantu UMKM di masa pandemi. "Sesuai arahan Gubernur, kami diminta membantu UMKM. Harapannya yang kecil-kecil bangkit kembali. Syaratnya harus punya usaha dan membuat kelompok per sepuluh orang," kata Kepala Cabang Utama Bank BPD DIY Agus Ridwanta, Senin, 23 November 2020.

Baca Juga:

Menurut dia, program PED ini penyaluran melalui basis kelompok yang berisikan 10 pelaku ultra UMKM dengan platform pinjaman maksimal Rp 2,5 juta. Syaratnya mudah, tanpa agunan dan bunga tiga persen. "Targetnya kami menyalurkan hingga Rp 10 miliar,” ungkap Iwan, sapaan akrab Agus Ridwanta.

Menurut dia, kategori yang bisa mengakses kredit ini hanya kalangan ultra UMKM antara lain angkringan maupun usaha sekala rumahan seperti kerajinan, menjahit, kuliner dan lain lainnya. "Harapannya tentu bisa menjadi modal dan bisa bangkit setelah hampir delapan bulan terdampak Covid-19," kata Iwan.

Dia mengungkapkan, sejak digulirkan September 2020, program ini baru terserap 30 persen. Dia berharap sampai akhir 2020 total anggaran yang disiapkan sebesar Rp 10 miliar bisa terserap ke masyarakat.

Harapannya tentu bisa menjadi modal dan bisa bangkit setelah hampir delapan bulan terdampak Covid-19.

Lebih lanjut Iwan mengungkapkan, dalam rangka risiko penularan Covid-19, BPD DIY juga mendukung program Pemda DIY dalam rangka digitalisasi UMKM, salah satunya melalui layanan pembayaran non-tunai. Untuk itu, BPD DIY saat ini menggencarkan transaksi nontunai dengan meningkatkan layanan ke masyarakat melalui mobile banking, BPDku, Agen Laku Pandai maupun layanan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.

Baca Juga:

Dia mengatakan, layanan QRIS sudah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia (BI) sehingga memudahkan penggunanya dengan transaksi real time. alam waktu dekat andong di Malioboro juga akan difasilitasi QRIS. "Begitu tab langsung masuk rekening pemilik,” ungkapnya.

Menurut dia, Bank BPD DIY Mobile memudahkan masyarakat melakukan beragam transaksi mulai dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), listrik, pembelian pulsa. Selain itu, juga bisa tarik tunai tanpa kartu ATM. Bank BPD DIY juga bekerja sama dengan dinas-dinas terkait seperti Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan, Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, termasuk memfasilitasi UMKM di Yogyakarta International Airport (YIA). []

Berita terkait
Sensasi Foto Prewedding Berlatar Pameran UMKM di Yogyakarta
Cara tak biasa dilakukan oleh tiga pasang calon pengantin ini. Mereka melakukan pre wedding berlatar pameran produk UMKM di Yogyakarta.
105 UMKM di Kota Yogyakarta Mejeng Lebih Lama di Mal
Sebanyak 105 UMKM memperpanjang kerja sama dengan mal di Kota Yogyakarta. Harapannya hasil produksi UMKM laris terjual.
Bank Indonesia Genjot Ekspor UMKM Yogyakarta di Masa Pandemi
Bank Indonesia DIY terus menggenjot ekspor UMKM di Yogyakarta di tengah pandemi. Salah satunya lewat Grebeg UMKM DIY 2020.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.