Surabaya - Aktivitas vulkanologi di Gunung Semeru mulai menurun, meski demikian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengantisipasi erupsi susulan. Apalagi masih ada warga yang bolak balik pengungsian dan rumah.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno mengatakan pihaknya melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) sudah melakukan assessment sejumlah wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Apalagi sejumlah aliran sungai dipenuhi lahar dingin.
Jadi jika ada erupsi dan lahar dingin lagi bisa cepat melakukan evakuasi terhadap warga.
"Kita tidak ingin ada warga mendekat, karena wilayah masih rawan erupsi Gunung Semeru," ujarnya kepada Tagar, Kamis, 3 Desember 2020.
Satriyo mengaku juga melakukan pengecekan sejumlah jalur evakuasi jika Gunung Semeru kembali erupsi. Apalagi masih ada warga yang melakukan kegiatan pada pagi hari.
Baca juga:
- Sejarah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sejak 1913
- BNPB: Satu Warga Sempat Hilang saat Evakuasi Erupsi Semeru
- Warga Banyuwangi Heboh Hujan Abu Dari Semeru
"Jadi jika ada erupsi dan lahar dingin lagi bisa cepat melakukan evakuasi terhadap warga. Apalagi kalau pagi hari masih ada warga yang kembali ke rumahnya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan cuaca di sekitar Gunung Semeru diguyur hujan ringan. Bahkan, kata Tegus, hujan diprediksi terjadi hingga malam hari.
"Untuk suhu di Semeru berkisar 14 sampai 25 derajat celcius. Kecepatan angin 20 km per jam," tuturnya.[]