Bos WHO Pusing, Angka Covid-19 Terus Melesat

Kasus positif Covid-19 di dunia yang terus merangkak naik, membuat Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pusing.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan pandemi Covid-19 masih akan berkepanjangan. (Foto: Photo: AFP|Fabrice Coffrini|CNA)

Jakarta - Kasus positif Covid-19 di dunia yang terus merangkak naik, membuat Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pusing. Ia pun kembali mengeluarkan peringatan pada Sabtu, 1 Agustus 2020 dengan menyebutkan bahwa pandemi kemungkinan akan berlangsung lama.

Sebelumnya Tedros bertemu dengan Komite Darurat WHO untuk mengevaluasi pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari enam bulan. Ini  yang membuat ia kembali membunyikan alarm peringatan internasional.

WHO menilai tingkat risiko global Covid-19 menjadi sangat tinggi.

Baca Juga: WHO: Covid-19, Darurat Kesehatan Dunia Paling Parah 

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Minggu, 2 Agustus 2020, Komite Darurat WHO menyoroti durasi panjang pandemi yang mengakibatkan tekanan sosial ekonomi di banyak negara. Komite kembali mengadakan pertemuan pada Jumat lalu yang merupakan keempat kalinya untuk membahas penanganan krisis Covid-19.

WHO telah membunyikan alarm tingkat tinggi sejak deklarasi darurat kesehatan masyarakat internasional (PHEIC) pada 30 Januari lalu. "WHO menilai tingkat risiko global Covid-19 menjadi sangat tinggi," kata Tedros usai pertemuan dengan Komite Darurat WHO.

Gedung WHOIlustrasi kantor pusat WHO. (Foto: Reuters|BBC)

Virus Covid-19 telah menewaskan sedikitnya 680.000 orang di seluruh dunia dan menginfeksi sekitar 17,6 juta, sejak wabah itu muncul di pertama kali di Wuhan, China Desember lalu. Angka ini menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan AFP. Maka tak heran bila panel Komite Darurat yang terdiri dari 17 anggota dan 12 penasihat dengan suara bulat sepakat menyatakan bahwa pandemi menjadi darurat kesehatan internasional.

WHO Peringatkan Kelelahan Krisis

Beberapa negara di dunia memberlakukan penguncian (lockdown) ketat dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19. Namun kebijakan ini justru menjerumuskan ekonomi mereka ke dalam kontraksi tajam.

Komite Darurat mendesak WHO untuk memberikan panduan bernuansa, pragmatis tentang manajemen Covid-19. Hal ini untuk mengurangi risiko kelelahan dalam konteks tekanan kriris terhadap sosial ekonomi.

Panel mendesak WHO untuk mendukung negara-negara mempersiapkan peluncuran terapi dan vaksin. Komite juga mendesak lembaga ini mempercepat penelitian yang terkait sumber virus, seperti sumber hewan dari penyakit dan reservoir hewan potensial.

Komite menyerukan peningkatan pemahaman epidemiologi dan tingkat keparahan Covid-19, termasuk efek kesehatan jangka panjang. Komite ingin lebih banyak menjelaskan dinamika virus, seperti mode penularan, penumpahan, potensi mutasi, kekebalan dan korelasi perlindungan.

Baca Juga: WHO Dalami Laporan Penyebaran Covid-19 Lewat Udara

Pertemuan hampir enam jam itu diselenggarakan di kantor pusat WHO di Jenewa, dengan beberapa peserta bergabung melalui tautan video. Komite akan berkumpul kembali dalam tiga bulan mendatang. []

Berita terkait
Amerika Serikat Resmi Keluar dari WHO Tahun 2021
Amerika Serikat (AS) resmi keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 6 Juli 2021 mendatang.
WHO: Kasus Covid-19 Melonjak di Negara-negara Besar
WHO menyebutkan bahwa kasus Covid-19 melonjak di beberapa negara besar, bersamaam dengan peningkatan yang mengkhawatirkan di Amerika Latin.
WHO: Dunia Dalam Fase Baru Bahaya Virus Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pandemi virus corona Covid-1i semakin cepat penyebarannya.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu