Boeing Rilis Panduan Penerbangan untuk Pilot

Boeing rilis panduan penerbangan untuk pilot pasca kecelakaan pesawat Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJ182 di Teluk Jakarta
Ilustrasi: Boeing (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Boeing mengingatkan maskapai penerbangan untuk memastikan pilot mereka memantau dengan cermat keadaan pesawat dan jalur penerbangan untuk mencegah hilangnya kendali dalam penerbangan. Hal ini disampaikan Boeing setelah kecelakaan pesawat Boeing 373-500 Sriwijaya Air SJ182 awal Januari 2021 di perairan Teluk Jakarta.

Pabrik pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing, mengeluarkan buletin teknis yang ditujukan kepada maskapai penerbangan. Dalam buletin tersebut, Boeing mengingatkan maskapai penerbangan untuk memastikan pilot mereka memantau dengan cermat keadaan pesawat dan jalur penerbangan untuk mencegah hilangnya kendali dalam penerbangan.

Buletin tertanggal 15 Februari 2021 tersebut dikeluarkan setelah Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia merilis laporan investigasi awal tentang kecelakaan pesawat Boeing model 737-500 Sriwijaya Air SJ182 pada 9 Januari 2021 silam yang menewaskan 62 orang.

1. Secara Berkala Boeing Mengeluarkan Pengingat

Meskipun tidak secara eksplisit membahas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, buletin tersebut membahas salah satu bidang potensial yang penting bagi penyelidik setelah kecelakaan itu, sambil menunggu penemuan Cockpit Voice Recorder (CVR).

boeing sriwijayaPesawat Sriwijaya Air di Bandara Internasional Denpassar di Bali pada 23 Maret 2017 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Thomas White)

"Kesadaran awak pesawat yang terus-menerus tentang kondisi pesawat, kecepatan udara, posisi kontrol penerbangan, dan pengaturan daya dorong sangat penting untuk pencegahan gangguan pesawat dan dapat mengurangi efek dorongan atau kejutan yang disebabkan oleh perubahan tak terduga yang cepat," kata otoritas Boeing dalam buletin itu.

Pabrik pesawat ini secara berkala mengeluarkan pengingat semacam itu. Boeing mengatakan pihaknya secara teratur berkomunikasi dengan pelanggan tentang bagaimana mereka dapat mengoperasikan pesawat mereka dengan aman dan percaya diri.

"Dalam koordinasi yang erat dengan otoritas investigasi dan regulator, komunikasi terbaru ini memperkuat pentingnya panduan dan pelatihan di seluruh industri dan Boeing tentang pencegahan dan pemulihan gangguan pesawat," demikian kata buletin itu.

Sebelumnya, Boeing menuai kritik karena menyalahkan pilot atas kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX Lion Air JT 610 pada 2018 silam di perairan Karawang, Jawa Barat, yang kemudian dikaitkan dengan sistem yang salah. Boeing pun belum mengeluarkan komentar tentang penyebab kecelakaan Sriwijaya.

2. Kronologi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182

Menurut analisis keselamatan industri yang dikeluarkan oleh Airbus SE tahun 2020 lalu, kehilangan kendali dalam penerbangan merupakan penyebab terbesar - atau 33 persen - dari semua kecelakaan pesawat sejak dimulainya era jet.

Pakar penerbangan memperingatkan terlalu dini untuk mengatakan apa yang menyebabkan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Kebanyakan kecelakaan pesawat disebabkan oleh serangkaian faktor terpisah.

Laporan investigasi awal KNKT menemukan pesawat dengan rute penerbangan Jakarta - Pontianak itu mengalami ketidakseimbangan dalam dorongan mesin yang akhirnya berbelok tajam dan kemudian jatuh ke laut.

Ketika pesawat mencapai ketinggian 8.150 kaki setelah lepas landas, tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap.

boeingPesawat Boeing 737 MAX yang dilarang terbang terlihat diparkir di fasilitas Boeing di Bandara Internasional Grant County di Moses Lake, Washington, AS, 17 November 2020. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Lindsey Wasson)

Salah satu pilot berbicara kepada pengawas lalu lintas udara (ATC) dan tidak ada bukti dalam laporan bahwa mereka melihat perbedaan daya dorong.

FDR (flight data recorder) merekam ketinggian tertinggi pesawat yaitu 10.900 kaki. Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif ketika arah pesawat di 016 derajat. Sikap pesawat posisi naik (pitch up) dan pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang ke kanan tetap.

FDR mencatat auto throttle tak berfungsi dan pesawat menunduk ke depan. Lalu 20 detik kemudian FDR berhenti merekam, seperti disebutkan dalam laporan KNKT itu [rap/as (dari berbagai sumber)]/dw.com/id. []

Berita terkait
4 Kecelakaan Boeing 737-500 Sejenis Sriwijaya Air di Dunia
Pesawat Boeing 737-500, seperti yang dioperasikan Sriwijaya Air, pernah alami empat kecelakaan di Rusia, Tunisia dan Mesir
Riwayat Kecelakaan yang Menimpa Boeing 737-500
Berikut rangkaian kecelakaan yang menimpa Pesawat Boeing 737-500, dimana kecelakaan yang baru terjadi, yakni Sriwijaya Air
Penerbangan Boeing 737-8 MAX Air Canada Alami Masalah Mesin
Maskapai penerbangan Air Canada sebut Boeing 737-8 MAX dalam penerbangan dari Arizona (AS) menuju ke Montreal (Kanada) mengalami masalah mesin
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.