Bob Dylan, Penyanyi Folk dan Rock Legendaris

Bob Dylan, penyanyi lagu legendaris yang telah menerima penghargaan Golden Globe Awards, Grammy, dan Nobel
Bob Dylan saat menerima medali kebebasan dari Presiden Barack Obama pada Mei 2012 (Foto: bbc.co.uk)

Jakarta – Robert Allen Zimmerman, yang lebih dikenal dengan nama Bob Dylan merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, pelukis, dan penyair Amerika Serikat (AS) yang dianggap salah satu tokoh paling produktif dan berpengaruh dalam generasinya pada abad kedua puluh dan awal abad kedua puluh satu.

Penyanyi folk Amerika yang beralih dari musik folk ke rock pada 1960-an ini sebagian besar lagunya mempunyai lirik sindiran romantis antara laki-laki dan perempuan, dengan intelektualisme sastra dan puisi klasik, pada saat itu ia sampai dipuji sebagai Shakespeare.

Dylan telah menjual puluhan juta album, menulis lebih dari 500 lagu yang direkam oleh lebih dari 2.000 artis, tampil di atas panggung di seluruh dunia, dan menetapkan standar untuk penulisan lirik. Bob Dylan dianugrahi hadiah Nobel untuk Literature atau Sastra pada tahun 2016.

Bob Dylan lahir di Duluth, Minnesota, AS, pada 24 Mei 1941. Ia dibesarkan di kota yang memiliki tambang biji besi terbesar di dunia, yaitu kota Hibbing. Ayahnya, Abram Zimmerman yang merupakan pemilik dari Zimmerman Furniture and Appliance Co.

bob dylan raih nobelBob Dylan, Penyanyi Folk dan Rock yang Meraih Penghargaan Nobel Award (Foto: spin.com)

Di masa kecilnya, ia menunjukkan minat yang besar pada bidang musik dan puisi. Ia membentuk beberapa band rock, kelompok band pertamanya dipengaruhi oleh Elvis Presly dan Jerry Lee Lewis.

Pada tahun 1959, ia memulai studinya di universitas Minnesota, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk bernyanyi, bermain gitar, dan harmonika dibandingkan dengan belajar.

Pada saat itu, ia tertarik dengan puisi Dylan Thomas, itulah sebabnya, sebagai penghormatan kepadanya, ia memilih nama artistiknya Bob Dylan. Di masa yang sama, ia memutuskan untuk putus sekolah untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya pada musik.

Bob pindah ke New York pada tahun 1961, dan mulai bernyanyi di berbagai kafe desa Greenwich, di mana tempat para penggemar lagu folk bertemu. Lirik Bob Dylan memiliki konten puitis yang tinggi, ia dikagumi dan menarik perhatian tokoh-tokoh penting penyanyi genre folk pada saat itu dan menganggap Bob sebagai salah satu dari mereka.

Hingga pada suatu saat, ia pindah ke New Jersey pada akhir Januari 1961 karena bertekad untuk bertemu dengan penyanyi folk idolanya yaitu Woody Guthrie yang dikurung di sebuah rumah sakit New Jersey.

Bob Dylan menerbitkan album debutnya dengan Columbia pada bulan Maret 1962, terdiri dari folk tradisional, blues, dan gospel dengan dua komposisinya sendiri, yaitu “Song to Woody” dan “Talkin’ New York”. Namun, album pertamanya ini tidak memiliki banyak kesuksesan komersial.

sampul debutSampul debut album Bob Dylan (1962) (Foto: bobdylan.com)

Bob juga merekam beberapa lagu dengan nama samaran Blind Boy Grunt untuk majalah Broadside, yang merupakan majalah dan perusahaan rekaman folk. Ia juga menggunakan nama samaran lain, yaitu Bob Lady untuk bermain piano dalam proyek blues, sebuah antologi yang diterbitkan oleh Elektra Records pada tahun 1964 dan nama Tedham Porterhouse untuk memainkan harmonika di salah satu album dari Ramblin’ Jack Eliott.

Pada bulan Agustus 1962, ia mengambil dua langkah penting dalam karier musiknya. Ia mengubah nama resimnya menjadi Bob Dylan dan menandatangani kontrak perwakilan dengan Albert Grossman yang menjadi manajernya hingga tahun 1970 atau selama tujuh tahun.

Pada April 1963, Dylan memainkan konser besar pertamanya di Balai Kota New York. Namun pada bulan Mei, ketika ia dilarang menampilkan lagu “Talkin’ John Birch Paranoid Blues” di program televisi populer Ed Sullivan, ia kemudian tampil di Newport Folk Festival dan hamper dinobatkan sebagai raja musik folk.

Di tahun yang sama, ia merilis album keduanya “The Freewheelin’ Bob Dylan” yang di mana album ini mempunyai dampak besar. Di antara lagu-lagu dari album ini yang menjadi sorotan adalah lagu “Blowin’ In the Wind”, lagu ini menjadi lagu generasi dan dengan cepat diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Pada tahun 1964, album ketiganya dirilis dengan nama “The Times They are a-Changin’”. Kemudian pada tahun 1965, ia merilis album selanjutnya “Highway 61 Revisited” yang lagu-lagunya seperti Rolling Stone, menandai awal dari Bob Dylan sebagai seorang rocker.

Setelah itu, pada bulan Februari 1966, atas saran produser barunya Bob Johnston, Bob merekam di studio Columbia’s Nashville, Tennessee, bersama dengan Kooper, Robertson, dan musisi play-for-pay Nashville.

Album ini berisi beberapa karya terbaik Dylan, yaitu “Blonde on Blonde” yang memuncak di nomor Sembilan di Billboard, mendapat pujian kritis, dan mendorong Bob ke puncak popularitasnya.

Ia melakukan tur Eropa dengan Hawks sampai musim panas 1966, ketika sebuah kecelakaan sepeda motor di Woodstock membawa momentum tujuh tahunnya yang berhenti secara tiba-tiba.

Bob Dylan mengalami cedera leher yang serius, ia dirawat di rumahnya yang berada di Woodstock dan hampir menghilang selama dua tahun. Selama masa penyembuhannya, Bob mengedit cuplikan film dari tur Eropa 1966-nya yang akan ditayangkan di televisi tetapi muncul bertahun-tahun kemudian sebagai film “Eat the Document”.

Pada tahun 1988, beberapa rekaman audio dari film tersebut termasuk bagian dari penampilan Bob di Free Trade Hall di Manchester, Inggris, dan diliris sebagai album “Live 1966”.

Pada tahun 1967, band pindah ke Woodstock agar lebih dekat dengan Dylan. Kadang-kadang mereka membujuknya ke studio bawah tanah rumah komunal mereka untuk bermain musik bersama, dan rekaman dari sesi ini akhirnya menjadi album ganda “The Basement Tapes” (1975).

Colombia merilis album stripped-down dari lagu-lagu Bob yang berjudul “John Wesley Harding” pada tahun 1968. Setidaknya sebagian karena keingintahuan publik tentang pengasingan Bob. Album ini mencapai nomor dua di tangga album Billboard.


sampul vinylSampul vinyl “Under the Red Sky” (1990) (Foto: whatrecords.co.uk)

Bob Dylan mengisi soundtrack di film “Little Fauss and Big Halsy” yang disutradai oleh Sidney J. Furie pada tahun 1970. Tiga tahun kemudian, Bob mengisi soundtrack untuk film lain, yaitu “Pat Garret and Billy the Kid” yang disutradai oleh Sam Peckinpah.

Pada tahun 1975, ia menyutradai film satu-satunya yaitu “Renaldo, and Clara”, dan tiga tahun kemudian ia tampil dalam sebuah film dokumenter yang disutradai oleh Martin Scorsese “The Last Waltz”. Untuk karya terakhir ini, sutradara Amerika terinspirasi oleh konser perpisahan band bersejarah, yang merupakan grup di antara pertengahan 1960-an.

Lagu-lagu Bob Dylan pada tahun 1980-an sebagaian besar didasarkan pada kepirhatinan agamanya, dan liriknya memperolah kedalaman yang luar biasa. Bob melakukan tur untuk serangkaian konser yang disebut seperti “a musical retrospective” atau “retrospektif musik” yang di mana ia menyanyikan lagu-lagu populer tahun 60-an.

Bob Dylan memulai tahun 90-an dengan merekam “Under the Red Sky”, perubahan posisi yang radikal terhadap pendahulunya. Album ini berisi lagu-lagu rock dengan lirik yang tampaknya sederhana seperti “Under the Red Sky” dan “Wiggle Wiggle”, lagu-lagu tersebut menjadi bahan kritik oleh pers musik.

Album terbarunya pada tahun 2020 yang diberi nama “Rough and Rowdy Ways” di salah satu lagunya, ia bercerita tentang kematian karena usianya yang telah berumur. Lagu itu dibawakannya dengan suara hangat dan lembut, namun syair lagunya sangat muram.

tur eropaTur Eropa Bob Dylan 1966 (Foto: npg.org.uk)

Penghargaan-penghargaan

Sepanjang kariernya, ia telah menerima penghargaan seperti “doctor honoris” oleh universitas Princeton, berbagai Grammy, dan penghargaan pencapaian seumur hidup sebagai pengakuan atas karier artistiknya, “The Ordre des Arts et des Letters” dari Prancis.

Pada tahun 2001, ia memenangkan penghargaan Oscar untuk The Best Original Song, dan Golden Globe untuk For Things Have Changed, sebuah tema yang disertakan dalam soundtrack film “The Wonder Boys” yang disutradarai oleh Curtis Hanson.

Bob Dylan menerima penghargaan Grammy pada tahun 2006 untuk album “Modern Times”, sebuah album yang dirilis pada tahun yang sama dan dianugerahi sebagai album folk kontemporer terbaik. Selain itu, ia menerima pengakuan sebagai solois rock terbaik untuk karyanya pada lagunya “Someday Baby”.

Pada bulan Juni 2007, Bob Dylan dianugerahi penghargaan pengaeran Asturitas untuk seni, dan setahun kemudian menerima hadiah kehormatan Pulitzer untuk pengaruhnya yang mendalam pada musik populer dan budaya Amerika, yang ditandai dengan komposisi liriknya yang mempunyai kekuatan puitis yang luar biasa.

Setelah itu, Bob Dylan menerima medal of freedom dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Mei 2012. Tahun 2013 bulan November adalah tahun ketika Bob Dylan menerima penghargaan legion kehormatan dari Menteri pendidikan Prancis Aurélie Filippetti.

Pada Februari 2015, Bob menerima penghargaan Musicares Person of the Year dari National Academy of Recording Arts Sciences, sebagai pengakuan atas kontribusi artistik dan filantropisnya kepada masyarakat.

Akademi Swedia memberinya hadiah Nobel kepada Bob Dylan pada 13 Oktober 2016 untuk sastra karena menciptakan ekspresi puitis yang baru dalam tradisi besar lagu Amerika. Surat kabar New York Times melaporkan bahwa Bob pada usia 75 adalah musisi pertama yang memenangkan penghargaan tersebut.

Setahun kemudian, pada tahun 2017, sekretaris akademi Swedia, Sara Danius mengumumkan bahwa telah bertemu dengan Bob Dylan dalam sebuah upacara pribadi di Stockholm, memanfaatkan kehadiran penyanyi untuk memberikan dua konser di kota.

Swedia Academy mengucapkan selamat kepadanya atas penghargaan tersebut, dan Bob Dylan menerima medali dan diploma “twelve members of the academy were present. Now the name of Bob Dylan is inscribed as the first musician in history to receive the ‘Nobel prize for Literature’” (dari berbagai sumber). []

- Alifia Adra

Bikin Album Baru, Bob Dylan Berpikir Tentang Kematian

Karya Musik Penyanyi dan Peraih Nobel Bob Dylan Dijual

Legenda Musik John Prine Wafat karena Virus Corona

Hubungan Bob Dylan dengan Novel Dilan Karangan Pidi Baiq

Berita terkait
Karya Musik Penyanyi dan Peraih Nobel Bob Dylan Dijual
Banyak lagu penyanyi tenar Bob Dylan yang populer dan juga peraih Nobel, dia menjual semua hak cipta lagunya ke Universal Music
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.